Analisis Pelanggaran Prinsip Kerjasama Studi Kasus Sidang Pembunuhan Angeline (Kajian Pragmatik)

Interaksi dalam sebuah persidangan dapat dikaji di bidang pragmatik. Teori utama yang digunakan adalah teori prinsip kerja sama milik Grice. Ia menyatakan bahwa percakapan akan mengarah pada penyamaan unsur-unsur kerja sama yang berbeda. Prinsip kerja sama yang memiliki empat maksim yang harus dipatuhi, diantaranya: maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim relevansi, dan maksim cara. Tujuan penelitian ini yaitu (1) jenis pelanggaran prinsip kerja sama (2) bentuk pelanggaran prinsip kerja sama. Studi ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Pengumpulan data dengan teknik dokumentasi dan simak tidak berpartisipasi, dan wawancara independen. Pengumpulan data melalui KEM situs resmi dari penasehat hukum terdakwa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Pelanggaran prinsip kerja sama memunculkan motif di antaranya, menghindari kesalahan, menghindari pertanyaan, mengalihkan pembicaraan, mengaburkan informasi, menyudutkan orang lain, membela diri, dan menjaga kerahasiaan yang dilakukan terdakwa untuk menyelamatkan diri dari tuntutan hukuman yang menjeratnya. (2) Terjadinya pola-pola interaksi antara penegak hukum dengan terdakwa kasus pembunuhan. Pola yang sering dilakukan oleh Margriet mempunyai beberapa strategi untuk tidak mendapatkan tuntutan hukuman, menyembunyikan informasi atau menutupi informasi yang sebenarnya, dan strategi untuk menghindari ancaman hukuman. Jadi, adanya motif-motif yang muncul disebabkan pelanggaran prinsip kerja sama dan adanya pola-pola interaksi yang terjadi antara terdakwa dengan penegak hukum pada persidangan kasus pembunuhan. Pola-pola tersebut dapat digunakan pada kasus lainnya dalam persidangan