Discrimination Against Jewish In Poland As Potrayed In The Pianist Movie

Perbedaan kinerja fisik, agama, budaya, atau ras dapat memberikan dampak positif dan negatif. Yang negatif dapat menyebabkan perawatan negatif, yaitu diskriminasi. Masalah diskriminasi telah menjadi masalah yang dibahas di dunia internasional. Ini menunjukkan bahwa diskriminasi bukanlah hal yang sepele. Studi ini meneliti fenomena diskriminasi terhadap Yahudi di era Perang Dunia II di Polandia di bawah pemerintahan Nazi. Itu jelas dimusnahkan dalam film pianis. Oleh karena itu, penelitian ini akan fokus pada diskriminasi terhadap Yahudi di Polandia seperti yang digambarkan dalam film pianis. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologis untuk mengetahui diskriminasi yang dialami oleh karakter Wladyslaw Spilzman dalam film ini. Teori diskriminasi oleh Marger digunakan sebagai teori utama untuk menganalisis diskriminasi dalam penelitian ini. Menyatakan bahwa diskriminasi diklasifikasikan menjadi tiga kategori, 1) pelecehan verbal. 2) penolakan terhadap kesetaraan. dan 3) agresi dan kekerasan. Teori ini sesuai untuk menganalisis diskriminasi yang dialami oleh Szpillman. Selain itu, teori studi film oleh Klarer digunakan untuk mendukung analisis gambar visual. Penelitian ini mengungkapkan diskriminasi yang dialami oleh Szpillman sebagai seorang Yahudi. Bahan diskriminasi jelas digambarkan melalui dialog, adegan, dan tembakan. Dia mengalami pelecehan verbal dari warga negara Jerman dan Petugas Nazi. Juga dijelaskan bahwa Szpillman mendapat penolakan terhadap kesetaraan kesempatan dalam mengakses tempat umum dan tetap bebas. Selain itu, Szpillman mendapat kekerasan fisik yang berarti bahwa ia mendapat diskriminasi dalam persamaan mengakses kondisi aman