A Study On Gender Based Turn Taking In The Conversations Of The Main Characters In Before Midnight Film

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan komponen-komponen alih tutur dalam percakapan yang dilakukan oleh Jesse dan Celine yang merupakan tokoh utama dalam film Before Midnight. Penelitian ini juga bertujuan untuk mencari perbedaan antara pria dan wanita khususnya dalam mengaplikasikan sistem alih tutur dalam percakapan dari kedua tokoh berdasarkan stereotip yang dikemukakan oleh Coates (2013). Sedangkan untuk teori alih tutur itu sendiri penulis menggunakan teori yang dikemukakan oleh Sacks, Schegloff, and Jefferson (1974). Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah transkrip percakapan yang dilakukan oleh tokoh utama dalam film ini. Untuk mereduksi data, penulis menggunakan teknik reduksi data yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (1994). Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa sistem alih tutur dapat terindentifikasi dalam percakapan yang dilakukan oleh Jesse dan Celine. Mereka menggunakan kedua teknik alokasi alih giliran yaitu ‘Current Speaker Select Next Speaker’ dan khususnya ‘Self-Selection’ sebagai teknik yang lebih sering dipakai. Dengan menggunakan teknik ‘Self-Selection’, Jesse dan Celine mengambil giliran berbicara pada transition relevance place yang paling awal. Sedangkan untuk ‘Current Speaker Select Next Speaker’, dilakukan oleh kedua tokoh dengan cara mengajukan pertanyaan, mengajukan pasangan pertama dari pasangan berdampingan, dan dengan menggunakan address term. Sebagai pelanggaran dari sistem alih tutur, penulis juga menemukan 5 temuan gap dan 9 temuan overlap. Ada dua kategori dalam temuan overlap yaitu; Transitional Onset dengan total 3 temuan dan Recognitional Onset dengan 6 temuan. Sedang untuk perbedaan gendernya, hasil dari temuan menunjukan perbedaan dengan teori yang dikemukakan Coates (2013). Berdasarkan analysis, Celine sebagai tokoh wanita cenderung lebih mendominasi percakapan yaitu dengan menginterupsi lawan bicaranya dan lebih banyak berbicara sebanyak 23.8% daripada Jesse. Alasan untuk hal ini karena percakapan kedua tokoh terjadi pada tempat privat dimana biasanya wanita bisa bertindak lebih bebas dan dapat mendominasi percakapan