Etika Ekologi Mantra Cocok Tanam Masyarakat Mentaraman Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang.

Kajian ekokritik pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara manusia dengan alam, khususnya mengetahui cara masyarakat Mentaraman dalam hal berinteraksi estetik dengan lingkungannya melalui penggunaan mantra. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik ekokritik dan nilai etika lingkungan yang ada di dalam mantra cocok tanam masyarakat Mentaraman. Jenis penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa tuturan atau ungkapan lisan formulaik yang mengandung karakteristik teks ekokritik dan nilai etika lingkungan. Hasil temuan dalam penelitian ini, menunjukkan mantra cocok tanam dikaji dari segi karakteristik pastoral ditemukan bahwa unsur idylls diwujudkan dalam kegiatam slametan dan sesaji sedangkan unsur georgic berupa petungan Jawa dalam melakukan ritual agar tercipta rasa nyaman dan tidak ada beban dalam menjalani kehidupan, khususnya pertanian. Dari segi karakteristik apokaliptik ditemukan bahwa karakter hero dapat ditemukan di dalam mantra cocok tanam berupa penggunaan sapaan. Sapaan yang dimaksudkan adalah mbok sri sedono ‘dewi padi’, mbok sri kitri ‘dewi kelapa, mbok sri sabrang ‘dewi ketela’ sedangkan unsur lingkungan apokaliptik ditemukan kebiasaan menggunakan sesaji yang tidak boleh ditinggalkan, jika ditinggalkan akan mendapatkan musibah. Dari segi nilai etika lingkungan ditemukan adanya sikap hormat terhadap tanaman yang tercermin dalam kebiasaan bercocok tanam yang selalu mengikuti ketentuan. Sikap kasih sayang terhadap tanaman dapat dilihat dari cara merawat, menjaga, dan memelihara. Sikap tidak mengganggu tanaman juga dilakukan agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik