Kesantunan Berbahasa Mahasiswa kepada Dosen di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya melalui Pesan Aplikasi.

Kesantunan sangatlah penting dalam ruang lingkup pendidikan tingkat universitas, terutama kesantunan berbahasa untuk berkomunikasi antara mahasiswa dengan dosen. Namun, tidak semua mahasiswa menggunakan bahasa yang santun, seperti yang terjadi di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya. Jarak sosial mahasiswa dengan dosen yang beragam menciptakan kesantunan berbahasa ataupun pelanggaran kesantunan yang beragam pula. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan tindak penyelamatan muka positif dan negatif mahasiswa dengan dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya melalui pesan aplikasi, (2) mendeskripsikan tindak pengancaman muka positif dan negatif mahasiswa dengan dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya melalui pesan aplikasi, dan (3) mendeskripsikan faktor sosial dari skala kesantunan dapat memengaruhi kesantunan bahasa mahasiswa dengan dosen Fakultas Ilmu Budaya Univesitas Brawijaya melalui pesan aplikasi. Penelitian ini menggunakan teori kesantunan muka dari Brown & Levinson karena faktor sosial yang berbeda dari mahasiswa dan dosen. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data, yaitu metode observasi, dokumen, dan wawancara. Adapun teknik analisis data menggunakan model analisis Spradley. Objek penelitian yang diambil adalah percakapan akademik mahasiswa dengan dosen melalui pesan aplikasi. Tempat penelititan yang dipilih adalah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya dengan mahasiswa yang berasal dari berbagai suku di Indonesia. Hasil penelitian kesantunan berbahasa mahasiswa–dosen melalui pesan aplikasi di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya menemukan 424 tuturan kesantunan muka positif, lima tuturan pelanggaran kesantunan muka positif, 178 tuturan kesantunan muka negatif, dan 22 tuturan pelanggaran kesantunan muka negatif. Jadi, kesantunan muka positif sering dilakukan oleh mahasiswa dikarenakan kedekatan mahasiswa yang membutuhkan pemenuhan keperluan dengan dosen yang bersangkutan. Kesantunan muka negatif di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya menemukan 178 tuturan ditemukan enam strategi, yaitu 13 ujaran tidak langsung, 16 kalimat berpagar, 96 rasa pesimis, 116 menunjukkan, 68 meminta maaf, dan satu menyatakan hal yang merupakan pengancaman muka sebagai aturan umum. Kesantunan muka positif di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya menemukan 424 tuturan ditemukan 10 strategi, yaitu 60 memerhatikan kesukaan