The Implementation of Classroom Management in English Teaching and Learning for Eighth-Graders at SMP Ma`arif Batu.

Manajemen kelas sangat penting bagi guru bahasa Inggris agar berhasil dalam proses belajar mengajar. Karenanya, guru harus tahu bagaimana mengelola kelas dengan baik. Ini berputar di sekitar manajemen waktu, termasuk persiapan rencana dan mentransfer materi kepada siswa, langkah-langkah bagaimana guru mengajar siswa (atau dikenal sebagai rencana pelajaran), keterlibatan siswa dan motivasi, dan kontrol perilaku siswa yang cukup. Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, peneliti melakukan masalah penelitian sebagai berikut: `Bagaimana guru menerapkan manajemen kelasnya dalam pengajaran bahasa Inggris dan pembelajaran siswa kelas delapan di SMP Ma`arif Batu. Peneliti menggunakan tiga instrumen untuk mengukur bagaimana guru mengimplementasikan manajemen kelas. Peneliti menggunakan formulir observasi, panduan wawancara, dan catatan lapangan. Formulir pengamatan diadaptasi dari Burden (1995) dan TeaFF (2007). Dalam panduan wawancara, peneliti menyiapkan 16 pertanyaan terkait dengan manajemen kelas. Catatan lapangan digunakan untuk mengumpulkan data di lapangan. Suplis studi adalah guru bahasa Inggris dan 21 siswa kelas VIII E. Objek penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana seorang guru mengimplementasikan manajemen kelas dalam pengajaran dan pembelajaran bahasa Inggris. Selain itu, penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Peneliti melakukan pengamatan tiga kali dalam dua minggu. Peneliti juga melakukan wawancara dengan guru bahasa Inggris VIII E Class. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tiga aspek manajemen kelas tidak dipenuhi oleh guru karena siswa memiliki perilaku buruk. Guru tidak dapat menerapkan beberapa aspek dengan baik, seperti pengaturan fisik, strategi pengajaran, dan iklim sosial. Guru hanya memiliki beberapa implementasi yang baik dalam dua aspek: waktu pengajaran dan pertimbangan perilaku. Guru memilih dua aspek yang mungkin berdasarkan kondisi nyata di kelas VIII. Oleh karena itu, aspek-aspek lain tidak mencakup karena dia berpikir bahwa ketiga aspeknya kurang penting daripada kedua aspek. Oleh karena itu, implementasi manajemen kelas tidak cukup baik untuk mendukung proses belajar mengajar di kelas. Peneliti menyarankan untuk membangun gedung karakter siswa untuk mengurangi perilaku buruk siswa. Jika perilaku buruk siswa dapat berkurang, sehingga mungkin bagi guru untuk menerapkan semua aspek manajemen kelas