Penyimpangan Penggunaan Pronomina Persona Pada Ragam Bahasa Pria Dan Ragam Bahasa Wanita Dalam Anime Kaichou Wa Meido Sama Karya Hiro Fujiwara

Dalam satu masyarakat penutur bahasa, dimungkinkan adanya perbedaan bentuk ungkapan karena faktor perbedaan jenis kelamin yang dalam bahasa Jepang dikenal dengan istilah danseigo dan joseigo. Dewasa ini sering dijumpai wanita muda Jepang menggunakan bentuk ungkapan ragam bahasa pria (danseigo), begitu juga sebaliknya masyarakat pria Jepang menggunakan bentuk ungkapan ragam bahasa wanita (joseigo). Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu, (1) penyimpangan pronomina persona apa saja yang terjadi dalam percakapan bahasa Jepang, (2) apa saja faktor penyebab terjadinya penyimpangan penggunaan pronomina persona dalam percakapan bahasa Jepang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif bersifat deskriptif. Adapun teknik yang digunakan adalah teknik simak yang menghasilkan data sebanyak 244 kalimat. Berdasarkan hasil penelitian, penyimpangan dalam penggunaan pronomina persona pertama (jishou) sebanyak 15 data. Penyimpangan tersebut terjadi pada penggunaan pronomina persona atashi, ore, oretachi dan jibun. Sedangkan dalam penyimpangan penggunaan pronomina persona kedua (taishou) ditemukan sebanyak 186 data. Penyimpangan tersebut terjadi pada penggunaan pronomina persona omae, omaetachi, omaera, chan dan kun. Sedangkan, faktor penyebab terjadinya penyimpangan terhadap penggunaan pronomina persona ini sangat beragam, yaitu karena faktor usia, jabatan atau status sosial, konsep uchi dan soto, dan tingkat keakraban. Penulis berharap penelitian selanjutnya agar membahas penyimpangan penggunaan pronomina persona ketiga dengan menyebarkan kuisioner kepada orang Jepang asli sebagai sumber data penelitian. Sehingga dapat diketahui secara langsung penggunaan pronomina persona oleh orang Jepang tersebut