Inferioritas Perempuan Yang Terwujud Melalui Tindak Kekerasan Dalam Novel Iq84 Karya Murakami Haruki

IQ84 merupakan novel karya Murakami Haruki yang ini menceritakan sepasang kekasih yang terjebak dalam dunia paralel dari tahun 1984 yang dinamai IQ84. Novel ini dipengaruhi oleh novel karya George Orwell yang berjudul 1984. Novel ini menggambarkan masa depan dalam negara totaliter, dimana pikiran dan tindakan dipantau dan dikendalikan. Hal serupa digambarkan Murakami dalam citra tokoh „Pemimpin‟ sebagai penindas yang mengatasnamakan kultus keagamaan mistik yang bernama Sakigake. Penindasan dalam novel ini terlihat melalui tindak kekerasan terhadap beberapa tokoh perempuan. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu, untuk mengetahui dan memahami bagaimana bentuk inferiorioritas perempuan yang terwujud melalui tindak kekerasan, serta motif yang melatar belakangi terjadinya tindak kekerasan yang dialami oleh tokoh perempuan dalam novel IQ84. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan konsep kekerasan serta teori penindasan gender yang dikembangkan oleh feminis radikal sebagai acuan analisis data. Berdasarkan analisis yang dilakukan, terdapat 4 tokoh perempuan yang mengalami tindak kekerasan, baik dalam ranah domestik maupun publik dan dalam bentuk kekerasan seksual maupun nonseksual. Dalam ranah domestik terdapat 1 tokoh dalam novel yang mengalami tindak kekerasan seksual, serta 2 tokoh perempuan lain mengalami kekerasan nonseksual dalam bentuk kekerasan emosional. Sementara itu dalam ranah publik, terdapat 2 tokoh yang mengalami kekerasan seksual maupun kekerasan nonseksual dalam bentuk kekerasan fisik, serta terdapat 1 tokoh perempuan yang mengalami tindak kekerasan emosional. Motif yang melatar belakangi munculnya tindak kekerasan terhadap perempuan dalam novel IQ84 adalah Agama