Bentuk-Bentuk Pelecehan Di Tempat Kerja Di Jepang Yang Tercermin Dalam Drama Age Harassment Karya Sutradara Naoki Tamura Dan Takashi Komatsu

Skripsi ini membahas mengenai bentuk-bentuk pelecehan di tempat kerja di Jepang dalam drama Age Harassment, karena tindak pelecehan sempat menjadi fenomena sosial di Jepang dengan tingkat rasio pada tahun 2013 sebesar 59.197 kasus. Bentuk-bentuk pelecehan tersebut meliputi pawahara, morahara, sekuhara, dan eihara. Pawahara adalah tindakan yang tidak semestinya, dan tindakan tersebut berhubungan dengan atasan dan bawahan. Morahara adalah tindakan pelecehan secara mental melalui kata-kata maupun tingkah laku yang dapat menyakiti perasaan orang lain. Sekuhara adalah pelecehan yang berhubungan dengan jenis kelamin maupun seksual. Kemudian, eihara adalah pelecehan yang menjadikan usia sebagai alasannya, terutama melecehkan seorang pekerja paruh baya. Skripsi ini menggunakan teori sosiologi sastra Ian Watt, yaitu sastra sebagai cerminan masyarakat. Selain itu, penulis menggunakan teori pendukung berupa tindakan pelecehan di tempat kerja di Jepang. Untuk mengetahui bentuk-bentuk pelecehan dengan jenis pawahara, morahara, sekuhara, dan eihara, penulis menggunakan contoh-contoh pelecehan milik dari Yasuko Nakada dan Yoshinori Chizuki (2003), MHLW (2015), Wataru Ishii (2004), Kiyoto Hirabuji (2015), dan Michael Haberman (2014). Selanjutya, karena penulis menggunakan drama sebagai sumber datanya, maka penulis juga menggunakan teori pendukung berupa teori mise en scene. Hasil analisa dari episode satu hingga episode sembilan, ditemukan 32 data dengan 34 bentuk pelecehan. Pertama adalah 15 bentuk pelecehan yang mencerminkan jenis pawahara. Selanjutnya, 11 bentuk pelecehan yang mencerminkan jenis morahara. Kemudian, 1 bentuk pelecehan yang mencerminkan jenis sekuhara. Dan yang terakhir adalah 7 bentuk pelecehan yang mencerminkan jenis eihara. Apabila penulis selanjutnya menggunakan sumber data yang sama untuk melakukan penelitian, maka dapat menggunakan teori yang lain. Contohnya adalah teori feminisme terhadap tokoh Yoshii Eimiri. Pada drama ini ditunjukkan dengan tindakan dan pemikiran Eimiri yang menolak pelecehan di tempat kerja