Phonetic and Semantic Distinctions between Madurese of Bangkalan and Sumenep Dialects.

Dialek adalah variasi bahasa yang disebabkan dan berarti dengan perbedaan latar belakang speaker asal. Itu tergantung pada perbedaan leksikal dari perbedaan sistematis dalam pengucapan, tata bahasa, kosakata. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis perbedaan fonetik dan semantik antara Madura dari dialek Bangkalan dan Sumenep. Ada dua masalah yang harus diselesaikan dalam penelitian ini, yaitu: (1) Apa perbedaan fonetik antara Madura dari dialek Bangkalan dan Sumenep (2) Apa perbedaan semantik antara Madurese dialek Bangkalan dan Sumenep. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan kualitatif deskriptif dengan menyediakan 120 kosakata untuk menganalisis perbedaan fonetik dan semantik antara Madura dialek Bangkalan dan Sumenep. Studi ini menunjukkan bahwa perbedaan fonetik ditemukan dalam dua jenis. Pertama adalah mengungkapkan perbedaan dalam pola suku kata leksikon. Jenis kedua membedakan leksikon dari perbedaan dalam vokal tengah rendah [a] dan vokal sentral [E] dalam suku kata antepentimate. Ada empat belas leksikon yang dimasukkan ke dalam perbedaan fonetik. Selain itu, ada dua nuansa tekad dalam mengidentifikasi perbedaan semantik, mereka adalah sinonim dan homonim. Ada empat puluh tujuh leksikon termasuk dalam perbedaan semantik, di mana empat puluh tujuh leksikon dimasukkan ke dalam sinonim dan enam leksikon dimasukkan ke dalam homonim. Untuk peneliti lebih lanjut, penulis berharap bahwa penelitian ini dapat melakukan penelitian serupa dalam sosiolinguistik terutama dialek dengan memilih aspek-aspek lain seperti perbedaan morfologi dan menggunakan teori lain untuk membuat penelitian mereka lebih menarik di berbagai objek dan wilayah