A Study on Phonological Differences between Dialect of North Acehnese and Greater Acehnese

Dialek adalah berbagai bahasa yang memiliki pola unik phonology, morfologi, sintaksis, dan kosakata. Dialek diucapkan dan dipahami oleh populasi atau wilayah tertentu. Salah satu dialek di Indonesia adalah orang Aceh. Ada beberapa dialek dalam Aceh. Penelitian ini berfokus pada dialek Aceh Utara (NAD) dan dialek Greater Aceh (GAD). Perbedaan antara NAD dan GAD dapat dilihat melalui aspek fonologis. Dengan demikian, penelitian ini dilakukan untuk mengungkapkan perbedaan fonologis antara NAD dan GAD dalam hal fitur segmental dan proses fonologis. Desain penelitian penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang berhubungan dengan data yang berupa kata-kata. Data transkripsi fonetika 25 kosakata dasar yang diadopsi dari Morris Swadesh. Peneliti memilih dua penutur asli NAD dan dua GAD sebagai peserta penelitian ini. Hasil penelitian ini mengungkapkan ada 15 kata dasar yang memiliki suara segmental dan perbedaan proses fonologis antara NAD dan GAD. Mereka adalah 4 kata tentang perbedaan suara konsonan, 5 kata pada perbedaan suara vokal, satu kata pada perbedaan dalam suara diftong, dan 5 kata pada perbedaan dalam dua fitur suara dalam satu kata. Dan ada juga 3 kata dasar yang memiliki perbedaan fonologis terutama pada perbedaan proses labialisasi. Namun, perbedaan fonologis antara kedua dialek itu terjadi dengan menggunakan fonem yang berbeda dalam kata yang sama