Representasi Wanita Jawa Pada Tokoh Lasi dalam Dwilogi Novel Bekisar Merah Karya Ahmad Tohari: Kajian Feminisme Jawa.

Tidak dapat dipungkiri jika keberadaan kaum perempuan di tengah-tengah kaum laki-laki dalam berbagai bentuk aktivitas yang dilakukan, perempuan mendapatkan perlakuan yang tidak menunjukkan sisi keprofesionalannya dalam berbagai bentuk kegiatan maupun aktivitas yang dilakukan. Ketidakadilan yang ditujukan kepada kaum perempuan muncul dari pola pikir budaya patriarki yang menganggap kaum perempuan dan laki-laki sebagai manusia memiliki perbedaan. Perbedaan tersebut terlihat pada biologis kaum laki-laki dan perempuan serta memastikan bahwa laki-laki selalu mempunyai peranan yang dominan, sedangkan perempuan mempunyai peranan yang subordinat di bawah laki-laki. Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui bentuk representasi wanita Jawa pada tokoh utama yang bernama Lasi pada dwilogi novel Bekisar Merah. Bentuk representasi dari wanita Jawa dapat diketahui menggunakan teori feminisme, khususnya feminisme Jawa. Teori feminisme pada dasarnya menginginkan adanya kesetaraan hak dan kewajiban antara perempuan dan laki-laki. Namun, penceritaan dalam dwilogi novel Bekisar Merah ditemukan permasalahan yang dialami tokoh Lasi berupa penindasan gender dari perbedaan gender yang melahirkan ketidakadilan gender. Ragam feminisme Jawa menyatakan bahwa ketidakadilan yang terjadi pada perempuan berdasarkan kultur atau budaya yang masih melekat erat dalam diri wanita. Itulah yang menyebabkan penggambaran wanita Jawa tidak mampu menolak segala perlakuan yang diberikan dan rela menderita demi kebahagiaan orang lain, khususnya bagi kaum laki-laki. Penelitian yang dilakukan menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif karena dalam penelitian yang dilakukan memanfaatkan cara penafsiran dalam memaparkan berbagai data dan sumber data yang telah ditemukan serta terumuskan dalam permasalahan penelitian, yaitu mengulas tentang gambaran wanita Jawa pada tokoh Lasi. Jenis penelitian deskriptif kualitatif adalah sebuah prosedur penelitian yang menghasilkan data dalam bentuk deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, baik tertulis atau lisan yang sebagian besar melibatkan gejala sosial yang ada dalam masyarakat, dengan kata lain mengamati setiap perilaku dari setiap individu dalam kehidupan sosial masyarakat. Dan hasil yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan adalah bentuk representasi dari wanita Jawa yang selalu nrima dengan segala perlakuan yang diberikan, wanita yang selalu terdominasi oleh kaum laki-laki, dan stereotipe (pelabelan) negatif terhadap tokoh Lasi oleh kalangan masyarakat