Konsep Ryousai Kenbo pada Tokoh Kayo dalam Novel Hanauzumi Karya Jun’ichi Watanabe.

Pada awal pemerintahan Meiji, untuk mengejar ketertinggalan dari negera lain dan memajukan negaranya, pemerintah Jepang mengirim para pelajar ke luar negeri. Tujuannya untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi, kemudian membawa kembali ilmu yang didapat ke Jepang. Para pelajar yang sedang dikirim keluar negeri tersebut, merasa terkesan dengan suatu paham mengenai tipe ideal perempuan di Barat yang disebut Good Wife, Wise Mother. Dari situ, lahirlah konsep Ryousai Kenbo yang merupakan implementasi Good Wife, Wise Mother. Ryousai Kenbo menjadi sebuah konsep seorang istri atau ibu yang baik bagi suami dan bijaksana bagi anak-anaknya di masa itu. Konsep Ryousai Kenbo ini terdapat pada tokoh Kayo dalam novel Hanauzumi karya Jun’ichi Watanabe. Dalam penelitian kali ini, peneliti menggunakan konsep Ryousai Kenbo. Ryousai Kenbo bermakna istri yang baik bagi suami dan ibu yang bijaksana bagi anak-anaknya. Analisis ini mengarah pada konsep Ryousai Kenbo pada tokoh Kayo, dimana Kayo berperan sebagai istri dari Ayasaburo dan ibu dari tokoh utama Ginko. Hasil penelitian dalam analisis ini, menunjukkan bahwa konsep Ryousai Kenbo mulai ada pada awal zaman Meiji. Melalui analisis konsep Ryousai Kenbo dalam novel Hanauzumi, didapatkan representasi seorang istri atau ibu berkonsep Ryousai Kenbo pada tokoh Kayo, yaitu dengan menjadi istri yang mengurus segala urusan rumah tangga, istri yang melayani suami dengan baik, ibu yang mendidik dan mengajar anak dengan baik, serta tokoh Kayo yang memiliki sikap bertanggung jawab, bijaksana dan penyayang. Pada penelitian selanjutnya, penulis menyarankan untuk menganalisis novel ini dengan pendekatan lain, yakni diskriminasi gender dalam pendidikan perempuan Jepang pada awal pemerintahan Meiji. Penulis yakin bahwa novel Hanauzumi karya Jun’ichi Watanabe ini, masih banyak yang dapat digali untuk dijadikan bahan penelitian