Dekonstruksi Peran dan Stereotipe Gender dalam Film Pendek Majorité Oprimée.

Ketidakadilan gender yang dialami perempuan telah terjadi selama berabadabad dalam bentuk kebudayaan patriarkal yang cenderung lebih memihak kepada laki-laki. Ketidakadilan serta pandangan patriarki tersebut akhirnya menimbulkan gerakan dan paham feminis. Salah satu upaya penyebarluasan paham feminis adalah dengan menggunakan media massa yaitu film, seperti yang dilakukan oleh Eleonore Pourriat melalui film pendeknya yang berjudul Majorité Oprimée. Film tersebut dikemas dengan mendekonstruksi peran dan stereotipe antara laki-laki dan perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk-bentuk dekonstruksi peran dan stereotipe gender di dalam film tersebut serta menemukan pesan feminis yang terkandung di dalamnya. Penelitian ini menggunakan teori dekonstruksi yang dikemukakan oleh Jacques Derrida serta menggunakan pendekatan feminisme eksistensialis gagasan Simone de Beauvoir. Penelitian ini berjenis penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Majorité Oprimée melakukan dekonstruksi terhadap oposisi biner peran serta stereotipe gender yang berlaku pada konstruksi budaya patriarkal. Posisi marjinal yang ditempati perempuan dan posisi dominan yang ditempati laki-laki dalam budaya patriarkal didekonstruksi sehingga pada akhirnya perempuan menempati posisi dominan sementara laki-laki menempati posisi marjinal. Pesan feminis yang berusaha disampaikan di dalam film adalah bahwa perempuan bukanlah Liyan atau objek, melainkan sama seperti laki-laki, perempuan adalah Diri atau subjek. Penulis menyarankan bagi peneliti selanjutnya untuk mengembangkan kajian dengan menggunakan teori-teori feminisme selain feminisme eksistensialis, atau memperbandingkan penyebarluasan paham feminisme di Prancis dan di Indonesia