Diskriminasi Terhadap Minoritas Korea Di Jepang Yang Tercermin Dalam Film Anata Wo Wasurenai Karya Sutradara Junji Hanado

Karya sastra mencerminkan kehidupan masyarakat dan dapat menampilkan fakta-fakta sosial dalam masyarakat. Salah satu bentuk karya sastra adalah film. Penelitian ini menggunakan film Anata wo Wasurenai yang menceritakan tentang seorang pemuda Korea yang memutuskan untuk sekolah dan tinggal di Jepang, namun ketika di Jepang kerapkali Su-hyon mendapatkan perlakuan diskriminasi. Rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: bagaimana bentuk diskriminasi yang tercermin dalam film Anata wo Wasurenai karya sutradara Juni Hanado. Penulis menggunakan teori sosiologi sastra Ian Watt yakni pendekatan yang menitikberatkan pada sastra sebagai cermin masyarakat, dan sumber data dalam penelitian ini adalah film Anata wo Wasurenai. Film Anata wo Wasurenai ini mencerminkan perilaku diskriminasi yang dialami oleh minoritas Korea di Jepang. Penulis juga menggunakan teori pendukung film mise en scene untuk menganalisis adegan dalam film Anata wo Wasurenai yang mencerminkan perilaku diskriminasi yang dialami oleh tokoh-tokoh yang ada dalam film Anata wo Wasurenai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Minoritas Korea di Jepang mengalami diskriminasi yang dilakukan dalam berbagai bentuk, yaitu diskriminasi yang dilakukan secara sengaja dan jelas, dan diskriminasi yang dilakukan secara otomatis, tanpa disadari, dan halus. Perilaku diskriminasi tersebut berupa permusuhan verbal, penghindaran, prasangka halus, dan prasangka tidak langsung. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perilaku diskriminasi yang dialami oleh minoritas Korea di Jepang tercermin dalam film Anata wo Wasurenai, dan perilaku diskriminasi tersebut didasarkan pada kategori sosial. Penulis menyarankan pada penelitian berikutnya untuk meneliti tentang gambaran kehidupan minoritas Korea di Koreatown Osaka, Jepang yang ada pada film Anata wo Wasurenai ini