Improving Students’ Speaking Ability through Role Play Technique of VIII-D Students at SMP Wahid Hasyim Malang.

Karena komunikasi adalah kebutuhan penting bagi manusia, bahasa belajar terjadi sebagai jembatan untuk berinteraksi dengan orang lain. Mencerminkan dengan fenomena, kemampuan berbicara adalah yang paling sering digunakan untuk berkomunikasi. Sebagai bahasa internasional, kemampuan berbicara bahasa Inggris diperlukan terutama bagi siswa untuk mempersiapkan masa depan mereka. Namun, pengajaran berbicara di kelas masih menggunakan pendekatan tradisional seperti membaca dengan keras di depan kelas dan latihan berulang. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di SMP Wahid Hasyim Malang, terutama di kelas VIII-D, sebagian besar siswa masih menemukan beberapa kesulitan dalam pengucapan, tata bahasa, kosa kata, dan kepercayaan diri. Dengan demikian, peneliti mengusulkan teknik Play Peran untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa dari siswa VIII-D di SMP Wahid Hasyim Malang. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas untuk mengatasi masalah siswa yang terkait dengan kemampuan berbicara. Melalui teknik bermain peran, para siswa dapat mengekspresikan ide, perasaan, dan pemikiran mereka dalam peran tertentu. Selain itu, beberapa instrumen juga digunakan dalam penelitian ini untuk mendukung pengumpulan data yang dilakukan dalam dua siklus. Instrumen-instrumen tersebut adalah daftar periksa observasi, wawancara, tes, kuesioner, dan catatan lapangan. Dari hasil penelitian ini, disimpulkan bahwa teknik bermain peran membantu siswa untuk mengatasi masalah berbicara dalam bahasa Inggris. Itu didukung oleh pemenuhan kriteria keberhasilan peningkatan kemampuan berbicara siswa juga terlihat dari skor akhir dalam setiap post-test, pada siklus I Skor akhir adalah 38% dari siswa dapat lulus skor minimum , Sementara pada siklus II skor akhir adalah 71% siswa dapat lulus skor minimum standar. Sementara itu, itu juga ditemukan dari kuesioner bahwa 71% siswa merasa cukup termotivasi, sementara 29% siswa merasa sangat termotivasi untuk belajar bahasa Inggris setelah diajarkan dengan menggunakan teknik bermain peran