Characterization in Ernest Hemingway’s Hills Like White Elephants

Cerita pendek adalah media untuk menyampaikan pesan tentang perasaan dari penulis terhadap apa yang telah terjadi di lingkungan social. Cerita pendek memiliki elemen-elemen untuk mengungkapkan perasaan penulis dan salah satunya adalah karakter. Karakter sebagai tanda digunakan untuk merefleksikan keberadaan seseorang dengan tujuan untuk membangun imajinasi pembaca, terlebih pada teks narasi. Oleh penulis, beberapa karakter disajikan dalam bentuk pengkarakteristikkan secara langsung atau secara tidak langsung. Ernest Hemingway, seorang penulis terkenal mempersembahkan pengkarakteristikkan yang bersifat tidak langsung dalam karyanya. Melalui teks, pengkarakteristikkan bersifat implisit pada masing-masing karakter dalam cerpen karya Hemingway yang berjudul Hills Like White Elephants dapat diidentifikasi. Penelitian dari karya Hemingway yang berjudul Hills Like White Elephants menggunakan pendekatan strukturalis sebagai dasarnya; susunan teks dan teori dari Roman Jakobson: metafora, dan metonimi sebagai teori yang digunakan untuk mengidentifikasi pengkarakteristikkan di tiap-tiap karakter melalui teks dan dialog. Informasi tentang Hemingway dan beberapa referensi tentang pengkarakteristikkan dibutuhkan untuk melengkapi proses pengidentifikasian. Hasil dari penelitian ini menunjukkan keahlian dari Ernest Hemingway dalam bermain pengkarakteristikkan yang bersifat tidak langsung. Dalam cerita pendek yang berjudul Hills Like White Elephants, Hemingway menunjukkan tiga karakter yang memiliki pengkarakteristikkan bersifat tidak langsung yaitu the American, the Girl dan the Woman. Setiap karakter memiliki ciri khas. Karakter pertama yaitu ‘the Girl’ digambarkan sebagai seorang yang selalu pesimis dengan kondisinya, keras kepala dan dia dapat dikategorikan sebagai seorang yang labil. Karakter kedua, yaitu ‘the American’ digambarkan sebagai seorang yang plin-plan, egois, dan tidak bertanggung jawab. Karakter yang terakhir, yaitu ‘the Woman’ yang digambarkan sebagai seorang yang sopan. Untuk peneliti berikutnya, disarankan untuk menggunakan pendekatan sejarah pada karya-karya Ernest Hemingway yang lain, karena sebagian besar karya Hemingway berdasarkan dari pengalaman pribadi selama dia hidup di Eropa sebagai relawan ketika Perang Dunia I terjadi