Lexical Storage in Tourism Students of Vocational Education Program Universitas Brawijaya (Word Association Test Case Study)

Dalam berkomunikasi sangat penting sekali untuk mempelajari leksikal, karena leksikal merupakan bagian yang sangat penting bagi seseorang dalam menguasai suatu bahasa. Semua informasi tentang leksikal di organisir di dalam mental leksikon termasuk bagaimana kata itu disimpan dan dihubungkan dengan kata-kata lain. Penelitian ini akan menginvestigasi penyimpanan leksikal pada mahasiswa pariwisata, Program Vokasi, Universitas Brawijaya. Karena itu ada dua masalah yang harus diselesaikan dalam penelitian ini yaitu, (1) Tipe assosiasi kata apa yang ditemukan pada mahasiswa pariwisata program vokasi, Universitas Brawijaya, (2) Tipe assosiasi kata apa yang paling dominan yang ditemukan pada mahasiswa pariwisata program vokasi, Universitas Brawijaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang diaplikasikan dalam model studi kasus karena penelitian ini akan menginvestigasi pola penyimpanan kata pada sekelompok mahasiswa. Penelitian ini menemukan bahwa ada tiga tipe dari empat tipe assosiasi kata yaitu sintagmatik assosiasi, paradigmatik assosiasi, dan encyclopaedic assosiasi. Sintagmatik assosiasi meliputi dua sub tipe; kolokasi dan multi word items, paradigmatik assosiasi meliputi empat sub tipe; sinonim, koordinasi, subordinat,dan superordinat. Tipe yang paling dominan ditemukan adalah sintagmatik (85 respon/48%) dan multi word items menjadi tipe yang paling dominan (43 respon/ 24%), diikuti oleh kolokasi (42 respon/ 24%). Tipe yang dominan kedua adalah encyclopaedic assosiasi (65 respon/ 37, 71%) dan yang terakhir adalah paradigmatik assosiasi (25 respon/ 17%). Munculnya sintagmatik sebagai tipe yang paling dominan menunjukkan bahwa kata tidak disimpan secara independen, namun dihubungkan dengan katakata yang sering muncul bersamaan. Peneliti memberikan beberapa masukan kepada peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan topik yang sama untuk menggunakan teori yang lebih banyak dan beragam dengan melibatkan objek yang berbeda seperti melibatkan siswa menengah atas pada level yang berbeda untuk mendapatkan data yang beragam dan dapat memperkaya kajian psikolinguistik