Negative Stereotypes Against Irish Catholic-American And Jewish-American In ‘Stolen Summer’ Movie

Manusia hidup dalam suatu kelompok untuk saling membantu. Sekelompok orang yang memiliki karakter, kebiasaan, dan pengalaman yang sama serta mereka yang hidup bersama di suatu wilayah tertentu disebut dengan kelompok etnis. Mereka tidak dapat dipisahkan dari aspek sosial, seperti: politik, pendidikan, seni, budaya, ekonomi, dan agama. Agama adalah salah satu aspek penting dalam masyarakat dan merupakan isu sensitif di dunia karena agama memiliki dampak besar bagi masyarakat. Selain itu, banyak terdapat imigran yang datang ke Amerika, mereka membawa budaya, adat dan agama mereka. Akibatnya, muncul isu-isu sosial seperti: kesenjangan antara kaya dan miskin, diskriminasi, dan rasisme. Terlebih lagi, stereotipe adalah salah satu masalah sosial di Amerika yang dapat ditemukan di beberapa bidang yang ada di masyarakat seperti: ras, gender, etnis, agama, dan kelas strata. Stereotipe merupakan suatu gambaran yang dimiliki seseorang untuk menginterpresentasi kelompok lain dan gambaran tersebut diakui secara luas. Sebuah agama memiliki ciri khas tertentu seperti ritual dan adat yang menimbulkan perbedaan dari agama satu dengan agama yang lain. Terkadang, ritual pada suatu agama menjadi bahan ejekan oleh agama lain. Oleh sebab itu, fenomena tersebut menunjukkan stereotipe terhadap agama. Jadi, stereotip tidak hanya ditemukan pada ras, kelas, gender, namun juga dapat ditemukan pada agama. Stereotip dalam fenomena diatas dapat ditemukan pada film dengan judul Stolen Summer yang menceritakan tentang sikap, perilaku, dan interaksi antara orang Yahudi dan Katolik Irlandia. Mereka merupakan etnik minoritas di Amerika. Latar belakang film ini di ambil pada tahun 1976 di Chicago. Rasisme dan anti-Semitisme (anti Yahudi) secara bebas diekspresikan pada tahun itu. Masalah utama dari film ini adalah kontradiksi antara kedua agama tersebut. Oleh karena itu, terdapat stereotip terhadap mereka. Film Stolen Summer adalah salah satu film yang unik karena memiliki tema agama dan kelompok etnis. Selain itu, film Stolen Summer dibuat untuk menciptakan toleransi terhadap perbedaan agama. Penulis menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian terhadap film ini menggunakan teori-teori lain yang masih berkaitan dengan tema tersebut