Penilaian Saham Dengan Menggunakan Metode Price Earning Ratio (PER) dan Price Book Value (PBV) (Studi pada saham PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia Perio

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk merupakan salah satu bank di Indonesia yang memiliki kinerja perusahaan yang cukup baik dan meningkat setiap tahunnya. Peningkatan ekuitas dan laba menyebabkan meningkat pula jumlah investor yang tertarik untuk berinvestasi pada saham perusahaan ini. Dalam menjalankan usahanya, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk menyusun laporan pertanggungjawaban dalam laporan keuangan tahunan yang diaudit oleh auditor independen sehingga laporan keuangan yang dibuat mencerminkan keadaan perusahaan yang sebenarnya. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah (1) Bagaimana nilai saham dan posisi nilai saham PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk ( overvalued ,fairvalued, atau undervalued ) jika dinilai menggunakan metode pendekatan Price Earning Ratio (PER)? (2) Bagaimana nilai saham dan posisi nilai saham PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk ( overvalued, fairvalued, atau undervalued ) jika dinilai menggunakan metode penilaian Price Book Value (PBV)? (3) Bagaimana pengambilan keputusan investasi (membeli, menjual, atau menahan saham PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk) berdasarkan hasil perhitungan metode Price Earning Ratio (PER) dan Price Book Value (PBV)? Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Penelitian pada skripsi ini menggunakan sumber data sekunder dan metode pengumpulan data melalui dokumentasi. Analisis data yang dilakukan terdiri dari analisis laporan keuangan, analisis nilai dan posisi saham berdasarkan metode PER dan PBV selama 10 tahun periode penelitian yaitu tahun 2003-2012, serta analisis efektifitas metode penilaian saham. Hasil analisis menunjukkan bahwa rasio keuangan yang meliputi ROI, ROE, EPS, DER, DPS, DPR, dan PBV nilainya berfluktuatif akan tetapi masih dalam batas wajar. Nilai PER dan PBV juga berfluktuatif dimana penurunan paling tajam terjadi pada tahun 2008 akibat krisis moneter akan tetapi terus diperbaiki dengan meningkatnya nilai PER dan PBV pada tahun berikutnya. Posisi saham PT. BRI (persero), Tbk yang diukur dengan PER menunjukan posisi undervalued sehingga investor harus mengambil keputusan untuk membeli saham, sedangkan yang diukur dengan PBV menunjukkan posisi overvalued yang artinya saham tersebut layak untuk dijual. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, calon investor harus cermat dan teliti dalam menilai saham suatu perusahaan untuk menentukan keputusan investasi dengan memperhatikan faktor internal perusahaan dan alangkah lebih baik lagi jika faktor eksternal juga diperhatikan