Karakteristik Asap Instan Ranting Mangrove Pedada (Sonneratia Alba) Dengan Bahan Penyalut Dekstrin Yang Berbeda Menggunakan Metode Vacum Drying

Mangrove pedada (Sonneratia alba) hidup di daerah pesisir pantai dengan temperatur tinggi dan radiasi sinar matahari yang kuat sehingga mangrove memiliki senyawa yang melindunginya dari kerusakan yaitu alkaloid, fenolat, steroid, dan terpenoid. Asap cair merupakan suatu campuran larutan dan dispersi koloid dari uap asap dalam air yang diperoleh dari pirolisis kayu. Asap cair mengandung beberapa senyawa bioaktif, seperti asam, fenol, dan karbonil yang berperan penting untuk pengawetan.Fenol merupakan salah satu senyawa yang berperan sebagai pembentukan flavor pada produk pengasapan dan juga mempunyai aktivitas antioksidan yang mempengaruhi daya simpan makanan. Senyawa bioaktif tersebut cukup rentan terhadap pengaruh lingkungan sehingga diperlukan suatu rekayasa proses (enkapsulasi) guna untuk melindungi senyawa tersebut. Enkapsulasi adalah proses atau teknik untuk menyalut berupa suatu senyawa aktif baik itu padat, cair, gas ataupun sel dengan suatu bahan pelindung tertentu yang dapat mengurangi kerusakan senyawa aktif tersebut. Salah satu metode enkapsulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode pengeringan vakum (vacuum drying). Pada proses enkapsulasi dibutuhkan bahan penyalut untuk melindungi bahan aktif dari lingkungan luar. Bahan penyalut yang digunakan dalam penelitian ini adalah dekstrin. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik asap instan ranting mangrove Sonneratia alba dengan penggunaan konsentrasi penyalut dekstrin yang berbeda, serta untuk mendapatkan konsentrasi bahan penyalut dekstrin yang menghasilkan karakteristik asap instan ranting mangrove Sonneratia alba yang terbaik. Panelitian ini dilakukan pada tanggal 1 Februari sampai 30 Mei 2018. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penanganan Hasil Perikanan, Laboratorium Nutrisi Ikan dan Keamanan Hasil Perikanan Universitas Brawijaya Malang, Laboratorium Biosain Universitas Tribhuana Tungga Dewi Malang, Laboratorium sentral Mineral dan Material Universitas Negeri Malang dan Laboratorium Pusat Forensik Mabes Polri Jakarta. Sedangkan mangrove diambil dari daerah perairan Ketapang, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen menggunakan rancangan pecobaan RAL sederhana dengan faktor penggunaan konsentrasi bahan penyalut dekstrin (10%, 15% dan 20%) Adapun parameter pengujian meliputi Analisa rendemen, uji kadar air, pH, ukuran partikel, kandungan total fenol, efisiensi enkapsulasi, uji GCMS dan uji SEM. Dari penelitian mengenai penggunaan bahan penyalut dekstrin dengan konsentrasi yang berbeda (10%, 15%, 20%) berpengaruh nyata terhadap kadar air, pH, dan efisiensi enkapsulasi. Akan tetapi pada ukuran partikel menunjukkan hasil tidak berbeda nyata. Penentuan perlakuan terbaik dilakukan menggunakan metode DeGarmo. Didapatkan karakteristik perlakuan terbaik pada konsentrasi dekstrin 20 % dengan nilai pada parameter uji ukuran partikel 1029,63 μm, pH 4,45, kadar air 3,122 % dan efisiensi enkapsulasi 40,506