Analisis Isi Lambung Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Yang Ditangkap Di Kali Jagir, Kota Surabaya, Jawa Timur

Ikan nila (Oreochromis niloticus) yang hidup di alam bebas seperti sungai memanfaatkan pakan alami sebagai makanan pokok. Ikan nila termasuk ikan omnivora, makanan alaminya yaitu fitoplankton, zooplankton, serangga serta tumbuhan air. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis makanan yang dikonsumsi ikan Nila dari Kali Jagir. Penelitian dilakukan dalam metode survei dengan pengambilan ikan di 3 stasiun, pertama terletak pada daerah dekat dengan industri keramik di bagian hulu sungai. Stasiun kedua terletak pada daerah pemukiman penduduk (di tengah) dan stasiun ketiga terletak pada daerah dekat pertanian di bagian hilir sungai. Sampel ikan diambil dari pemancing yang ada di setiap stasiun tersebut. Masing-masing staisun diambil 10 ekor ikan nila dengan ukuran 14-22 cm. Ikan-ikan tersebut kemudian dibedah di lokasi penelitian dan diambil lambungnya kemudian dimasukkan ke dalam botol film yang berisi Na-fis 10 ml dan diawetkan dengan formalin 4%. Selanjutnya di laboratorium isi lambung dikeluarkan dan ditampung dengan beaker glass 25 ml dan ditambahkan aquadest sampai 20 ml kemudian langsung di amati. Selain itu juga dilakukan pengukuran suhu, pH, Oksigen Terlarut (DO) dan Total padatan terlarut (TSS). Hasil analisis isi lambung pada ikan nila yang tertangkap di Kali Jagir diperoleh 3 divisi fitoplankton yaitu Chlorophyta, Chrysophyta dan Cyanophyta serta didapatkan satu divisi dari zooplankton yaitu Rotifera. Perbandingan jenis makanan (Chlorophyta, Chrysophyta, Cyanophyta) pada lambung ikan nila dari stasiun I adalah 1,5:1:0,16. Makanan yang banyak dikonsumsi ikan pada stasiun I yaitu Chlorophyta karena Chlorophyta merupakan alga terbesar dan merupakan alga yang dominan hampir di seluruh perairan tawar. Pada Stasiun II didapatkan perbandingan antara Chlorophyta, Chrysophyta, Cyanophyta yaitu 1:1:1. Hal ini menunjukkan bahwa Ikan Nila di Kali Jagir sekitar pemukiman (Stasiun II) mengkonsumsi ketiga divisi fitoplankton dalam jumlah yang seimbang. Jumlah fitoplankton yang dimakan ikan nila diduga sesuai dengan banyaknya jenis fitoplankton di perairan. Banyaknya jumlah Cyanophyta pada stasiun II diduga terkait dengan kemampuan Cyanophyta untuk beradaptasi pada lingkungan yang mengindikasikan adanya pencemaran. Cyanophyta umumnya hidup pada perairan netral atau cenderung basa (≥7) serta suhu yang ekstrim 15-35ºC. Perbandingan divisi fitoplankton pada isi lambung ikan nila dari wilayah pertanian (Stasiun III) antara Chlorophyta, Chrysophyta, Cyanophyta yaitu 2:1,5:1. Hal ini menunjukkan bahwa ikan nila di wilayah pertanian relatif lebih banyak mengkonsumsi Chlorophyta dan jumlah Cyanophyta kembali menurun. Rendahnya jumlah Cyanophyta di lambung ikan nila dari wilayah pertanian membuktikan bahwa stasiun III mulai mengalami perbaikan kualitas perairan (self purification). Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa makanan ikan nila yang tertangkap di Kali Jagir adalah Chlorophyta, Chrysophyta dan Cyanophyta, serta beberapa Rotifera, cacing dan serangga. Berdasarkan jenis makanan alami yang dikonsumsi ikan nila di Kali Jagir, ditemukan organisme yang mampu beradaptasi di perairan yang kurang menguntungkan seperti Cyanophyta dengan jumlah tertinggi adalah di stasiun II dekat pemukiman warga, untuk itu disarankan bahwa warga sekitar Kali Jagir untuk menjaga kondisi lingkungan agar perairan tetap optimal untuk mendukung pertumbuhan organisme yang hidup di dalamnya salah satunya fitoplankton yang nantinya menjadi makanan alami bagi ikan nila di sungai tersebu