Pengaruh Samping Aplikasi Insektisida Mipc Terhadap Serangga Predator Cyrtorhinus Lividipennis Dan Coccinella Sp. Pada Tanaman Padi Di Pasuruan

Parasitoid dan predator berperan menekan populasi hama secara alami. Namun penggunaan insektisida dan pupuk secara intensif menimbulkan dampak lingkungan termasuk musuh alami. Petani padi umumnya mengendalikan serangan hama wereng batang coklat Nilaparvata lugens (Stål) (Hemiptera: Delphacidae) menggunakan insektisida. Penggunaan insektisida dilakukan terjadwal tanpa memperhatikan populasi hama dan musuh alaminya di lapang. Insektisida MIPC (2-isopropilfenil metilkarbamat) seringkali digunakan petani untuk mengendalikan serangan N. lugens. Serangga predator Cyrtorhinus lividipennis (Reuter) (Hemiptera: Miridae) dan kumbang Coccinella sp. (Coleoptera: Coccinellidae) diketahui berperan menekan populasi N. lugens di agroekosistem padi. Penggunaan insektisida MIPC pada pertanaman tebu dilaporkan menurunkan kepadatan populasi predator serangga secara nyata. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh samping aplikasi insektisida MIPC terhadap populasi Coccinella sp. dan C. lividipennis pada tanaman padi di lapang. Penelitian dilaksanakan di Dusun Peyek, Desa Candiwates, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan dimulai dari bulan April sampai dengan Oktober 2017. Penelitian ini dilakukan di lahan padi verietas IR 64 pada pola tanam monokultur milik petani. Percobaan dilakukan dengan mengaplikasikan insektisida MIPC pada lahan padi. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan, sehingga terdapat 25 petak percobaan. Dosis aplikasi insektisida MIPC yang digunakan pada penelitian ini yaitu 0,5; 1,0; 1,5; dan 2,0 kg/ha. Aplikasi insektisida dilakukan sebanyak 5 kali dengan jarak satu minggu antar tiap aplikasi. Pada setiap petak percobaan dilakukan pengamatan terhadap jumlah populasi C. lividipennis dan Coccinella sp. Interval pengamatan tujuh hari setelah dilakukan aplikasi insektisida, sehingga terdapat enam kali pengamatan selama percobaan. Lahan penelitian merupakan lahan padi sawah yang memiliki saluran irigasi dengan ketersediaan air irigasi sepanjang tahun. Luas lahan keseluruhan adalah 1.000 m2. Teknik budidaya padi mengikuti metode budidaya yang diterapkan oleh petani setempat. Padi dipindah tanam pada umur 21 hari setelah sebar. Padi ditanam sebanyak 2 bibit per lubang dengan jarak 25x25 cm. Ukuran petak perlakuan yang digunakan adalah 4x6 m dengan jarak antar petak 1 m. Pemupukan dilakukan pada waktu tanam dengan menyebar pupuk urea dengan dosis 40 kg/ha dan pupuk P205 dosis 40 kg/ha. Pemupukan lanjutan dilakukan pada umur padi 25 hari setelah tanam dan saat berumur 50 hari setelah tanam dengan menyebar pupuk urea dosis 40 kg/ha. Data perkembangan populasi C. lividipennis dan Coccinella sp. pada petak percobaan dianalisis menggunakan analisis Sidik Ragam. Apabila hasil analisis Sidik Ragam menunjukkan bahwa perlakuan berbeda nyata, maka dilakukan uji lanjutan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf kesalahan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh samping aplikasi insektisida MIPC lebih besar terjadi pada C. lividipennis dibandingkan dengan Coccinella sp. Dosis perlakuan 0,5; 1,0 dan 2,0 kg/ha diketahui memiliki pengaruh nyata dalam menurunkan populasi C. lividipennis di lapang. Namun semua dosis perlakuan aplikasi insektisida MIPC pada penelitian ini tidak ii berpengaruh nyata dalam menurunkan populasi Coccinella sp. Selain itu diketahui bahwa dosis aplikasi insektisida MIPC yang aman bagi keberadaan populasi Coccinella sp. di lapang adalah 0,5; 1,0; 1,5; 2,0 kg/ha dan dosis 1,5 kg/ha untuk C. lividipennis