Analisis Perbaikan K3 Pada Pembuatan Mesin Produksi Peternakan Dengan Metode Hazard Identification And Risk Assessment (Hira)

UD. Dibyo Teknik, merupakan salah sate perusahaan yang bergerak dalam bidang industri manufaktur pembuatan mesin produksi yaitu berupa mesin toper, mixer, conveyor, timbangan hewan ternak seperti sapi. UD. Dibyo Teknik memiliki 22 karyawan namun belum memiliki sistem manajemen keselarnatan dan kesehatan kerja (SMK3) secara terstruktur dan tertulis. Permasalahan yang terdapat pada perusahaan ialah terdapat potensi kecelakaan kerja dan kejadian yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan di lingkungan lantai produksi perusahaan yang dapat menghambat atau bahkan menghentikan proses produksi pembuatan mesin produksi. Selain itu, risiko yang dimiliki perusahaan dapat merugikan manusia maupun fasilitas yang membuat para pekerja tidak merasa nyaman dan aman. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode Hazard Identification and Risk Assessment (HIRA). Sebelum melakukan identifikasi bahaya dengan metode ini, dilakukan klasifikasi aktivitas kerja, kemudian identifikasi hazard dengan wawancara dan diskusi secara langsung serta lembar pengamat dilanjutkan dengan melakukan penilaian risiko atas severity dan likelihood dengan mengacu pada Australian Standard/New Zealand Standard 4360 terkait manajemen risiko. Pada tahap akhir dilakukan rekomendasi dan perbaikan, rekomendasi perbaikan dilakukan dari hasil klasifikasi rating risiko. AS/NZS 4360 dan OHSAS 18001 dipilih sebagai acuan karena merupakan stand2r yang diterima secara luas dan sering digunakan dalam penelitian K3. Terdapat sepuluh risiko dengan high rate, empat risiko moderate, Sembilan risiko low rate. kesepuluh risiko high rate tersebut ialah risiko Tertimpa plat besi, tertimpa pipa besi, terkena mata pisau mesin, tergores plat besi, tergores pinggiran besi siku, terkena geram besi, terhirup asap, kesalahan posisi kerja, tersandung, kejatuhan benda kerja atau tools. Hasil dari penilaian severity dan likelihood terhadap risiko tertimpa plat besi medapat nilai 1 dan 4, risiko tertimpa pipa besi bernilai 1 dan 4, risiko terkena mata pisau mesin 1 dan 4, risiko tergores plat besi 5 dan 1, risiko tergores pinggiran besi siku 5 dan 1, risiko terkena geram besi 5 dan 1, risiko terhirup asap 5 dan 1, risiko kesalahan posisi kerja 5 dan 1, risiko tersandung 5 dan 1, risiko kejatuhan benda kerja 5 dan 1. Untuk menindaklanjuti hasil dari penilaian terhadap risiko yang terdapat pada perusahaan diberikan rekomendasi perbaikan alat bantu berupa meja dan wadah atau penampung limbah, membuat SOP dibagian produksi untuk kedisiplinan pekerja dan kedisiplinan penggunaan alat pelindung diri (APD) untuk mencegah risiko kecelakaan kerja, menyediakan poster peringatan menggunakan alat pelindung diri (APD) yang bertuliskan safety kjirst, guna untuk memberi contoh dan mengingatkan para pekerja untuk selalu menggunakan alat pelindundiri g APD agar mengurangi tingkat kecelakaan kerja dan kejadian yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada karyawan UD Dibyo Teknik