Analisis Karbon Yang Tersimpan Pada Mangrove Di Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik

Perubahan iklim diakibatkan oleh terlepasnya gas rumah kaca dalam jumlah yang besar misalnya gas karbondioksida (CO2) yang bersumber dari aktivitas manusia diantaranya aktivitas industri, pembakaran bahan bakar fosil, dan gas knalpot kendaraan bermotor. Solusi permasalahan ini yaitu dengan pengembangan karbon sink dari ekosistem mangrove yang memiliki fungsi ekologi sebagai penyimpan karbon yang disinyalir berpotensi dalam mitigasi perubahan iklim. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi jenis mangrove yang terdapat di Kecamatan Ujungpangkah; mengestimasi nilai biomassa,stok karbon, dan serapan CO2; dan mengetahui kemiripan karakteristik stasiun penelitian berdasarkan kriteria kerapatan dan stok karbon. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik pada 13-20 Maret 2018 dengan pemilihan 3 stasiun berdasarkan tingkat kerapatannya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dengan menggunakan line transect saat pengambilan data. Analisis yang dilakukan adalah melakukan pendugaan nilai biomassa mangrove menggunakan metode Non destruktif dengan persamaan allometrik. Perbandingan antara nilai stok karbon mangrove atas permukaan dan bawah permukaan menggunakan analisis statistik Uji T-Test, sedangkan untuk pengelompokkan kesamaan karakteristik tiap stasiun menggunakan analisis clustering. Penelitian ini memperoleh hasil terdapat 7 spesies mangrove di Kecamatan Ujungpangkah meliputi spesies Avicennia marina; Avicennia alba; Bruguiera cylindrica; Rhizophora apiculata; Rhizophora mucronata; Rhizophora stylosa; dan Sonneratia alba. Nilai rata-rata biomassa mangrove yang diperoleh pada Kecamatan Ujungpangkah memiliki nilai kisaran 154,18 – 185,34 ton B/ha untuk atas permukaan dan 23,68 – 64,45 ton B/ha untuk bawah permukaan. Nilai rata-rata stok karbon mangrove memiliki kisaran nilai 70,92 – 85,26 ton C/ha pada atas permukaan dan 9,23 – 25,14 ton C/ha pada bawah permukaan. Nilai serapan karbon sebesar 294,17 – 405,17 ton CO2/ha. Nilai tertinggi pada biomassa, stok karbon dan serapan CO2 berturut-turut diperoleh pada stasiun 3. Dari nilai total stok karbon terdapat perbedaan secara nyata pada nilai total karbon atas permukaan dan bawah permukaan, dengan nilai tertinggi terdapat pada atas permukaan. Hasil analisis clustering berdasarkan nilai kerapatan dan stok karbon mangrove memperoleh hasil ialah terdapat kemiripan karakteristik yaitu pada stasiun 1 dan 2