Pengaruh Suhu Maserasi Terhadap Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Dan Kulit Batang Mangrove Rhizophora Mucronata Dari Kelurahan Pilang, Kota Probolinggo

Rhizophora mucronata merupakan sumber potensial senyawa bioaktif yang mengangandung antioksidan alami. Populasi Rhizophora mucronata sangat melimpah di wilayah pesisir Kelurahan Pilang, Kota Probolinggo. Mangrove ini mempunyai beberapa senyawa aktif seperti alkaloid, tannin, dan flavonoid. Senyawa aktif yang terkandung pada Rhizophora mucronata dapat diperoleh dengan cara ekstraksi maserasi menggunakan pelarut methanol. Ekstraksi menggunakan metode maserasi umumnya menggunakan suhu ruang. Namun, metode tersebut memiliki kelemahan yaitu senyawa yang memiliki kelarutan terbatas pada suhu ruang dan menyebabkan proses ekstraksi kurang maksimal sehingga senyawa terlarut kurang sempurna. Dengan demikian dilakukan ekstraksi menggunakan suhu diatas suhu ruang untuk memperoleh hasil ekstraksi yang lebih optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu ekstraksi terhadap aktivitas antioksidan dari ekstrak daun dan kulit batang Rhizophora mucronata yang berasal dari Kelurahan Pilang, serta mengetahui suhu terbaik untuk memperoleh aktivitas antioksidan tertinggi. Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan acak lengkap (RAL) faktorial dengan menggunakan suhu maserasi (30°C, 45°C, dan 60°C) sebagai faktor. Terdapat tiga faktor serta tiga pengulangan. Data dianalisis menggunakan two ways anova, dilanjutkan dengan uji BNJ (Beda Nyata Jujur) dengan selang kepercayaan 5%. Uji aktivitas antioksidan dilakukan menggunakan DPPH (1,1-difenil-2- pikrilhidrazil) sebagai radikal bebas dan vitamin C sebagai kontrol positif. Hasil yang diperoleh berupa nilai inhibitory concentration 50% (IC50), yaitu konsentrasi yang dibutuhkan ekstrak untuk menghambat sebesar 50% DPPH. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan suhu berpengaruh secara signnifikan terhadap aktivitas antioksidan. Aktivitas antioksidan terkuat diperoleh dari ekstrak kulit batang dengan suhu maserasi 60°C yaitu sebesar 84,602 ppm. Aktivitas antioksidan terendah terdapat pada ekstrak daun menggunakan suhu maserasi 30°C sebesar 167,702 ppm