Analisis Karakteristik Fisika Massa Air Laut Dan Hubungannya Dengan Kelimpahan Sumberdaya Perikanan Di Zona Keluar Arus Lintas Indonesia (Arlindo)

Arus Lintas Indonesia merupakan salah satu jenis arus yang mengaliri Indonesia yang berasal dari Samudera Pasifik menuju Samudera Hindia. Para peneliti menganggap bahwa Arus Lintas Indonesia sangat menarik untuk dikaji karena kaitannya dengan fenomena perairan secara global. Salah satu manfaat mengkaji Arus Lintas Indonesia yakni untuk pemanfaatan sumberdaya hayati, terutama di bidang perikanan. Jika hal ini dipelajari lebih lanjut, maka dapat diketahui potensi sumberdaya perikanan di wilayah Arus Lintas Indonesia. Selat Lombok dan Wilayah Perairan Selatan Bali merupakan jalur keluar Arus Lintas Indonesia sebelah barat yang arus masuknya berasal dari Selat Makassar, Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan dimulai dari bulan Januari sampai dengan April 2018. Wilayah kajian penelitian ini yakni Selat Lombok dan Perairan Selatan Bali. Pengolahan data dilakukan di dua tempat, yakni Balai Teknologi Survey Kelautan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta dan Balai Riser Ikan Hias Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Bogor. Pengambilan data dilakukan menggunakan Kapal Baruna Jaya III dan Kapal Baruna Jaya IV dimana instrumentasi yang digunakan yakni Conductivity Temperature Depth (CTD) dan Scientific Echosounder. Hasil dari penelitian ini yakni jenis massa air yang berada di kedua wilayah kajian serta kaitannya dengan kelimpahan sumberdaya perikanan yakni densitas ikan baik pelagis kecil, pelagis besar ataupun demersal. Jenis massa air yang berada pada wilayah kajian penelitian baik Selat Lombok maupun Perairan Selatan Bali didominasi oleh massa air yang berasal dari Pasifik Utara yakni Eastern North Pacific Water, Western North Pacific Subtropical, Southern Pacific Intermediate Water, Northern Intermediate Water dan North Pacific Intermediate Water. Berdasarkan hasil dari perhitungan uji regresi menghasilkan nilai koefisien korelasi (r) yang bernilai positif, hal ini berarti baik suhu maupun salinitas memiliki hubungan yang searah dengan densitas ikan