Pengaruh Variabel Helix Angle dan Spindle Speed pada Proses End Milling Terhadap Surface Roughness Aluminium

Proses milling merupakan proses permesinan dengan melakukan pemakanan pada bagian benda kerja menggunakan pahat yang berputar. Melalui proses milling, dapat dihasilkan produk dengan permukaan yang datar. Salah satu hal yang mempengaruhi kualitas dari produk hasil proses milling merupakan kekasaran permukaan. Kekasaran permukaan adalah ketidakteraturan konfigurasi suatu permukaan pada suatu objek atau benda, berupa goresan atau gelombang-gelombang kecil. Nilai kekasaran permukaan dipengaruhi oleh munculnya chatter ketika operasi permesinan berlangsung. Karena hal tersebut tidak dapat dihindari, maka guna meminimalisir chatter pada proses permesinan, dilakukan proses milling menggunakan pahat dengan variabel helix angle agar displacement selama permesinan tidak besar pada satu frekuensi. Parameter permesinan yang digunakan adalah spindle speed dengan variasi 600 rpm, 900 rpm, dan 1200 rpm. Depth of cut dan feed rate diatur konstan pada 1 mm dan 50 mm/min. Selanjutnya, pengukuran kekasaran permukaan menggunakan Surface Roughness Tester SJ-301 dari Mitutoyo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa chatter yang terjadi lebih rendah jika menggunakan pahat dengan variabel helix angle dibandingkan ketika menggunakan pahat normal helix angle dan semakin tinggi nilai spindle speed dapat mengurangi nilai kekasaran permukaan. Nilai kekasaran permukaan tertinggi ditemui pada pahat normal helix angle dengan spindle speed 600 rpm, dan nilai kekasaran permukaan terendah ditemui pada pahat variabel helix angel dengan spindle speed 1200 rpm