Uji Potensi Penggunaan Serabut Kelapa Sebagai Karbon Aktif Dalam Penurunan Logam Berat (Cr) Dalam Limbah Cair Industri Batik

Limbah dari industri batik berasal dari berbagai macam kegiatan dalam proses pembuatannya baik pewarnaan batik, dan pencucian. Oleh karena itu perlu dilakukan pengolahan, karena limbah yang dibuang ke perairan harus sesuai dengan baku mutu air yang sudah ditentukan oleh Mentri Lingkungan Hidup yang mensyaratkan kandungan Cr yang dibuang keperairan tidak boleh >0.005 mg/L. Pemanfaatan sabut kelapa sebagai karbon aktif dapat digunakan untuk proses penyerapan logam Cr. Sabut kelapa memiliki senyawa lignin (29.4%), selulosa (26,6%), nitrogen (0,1%), air (8%) dan abu (0.5%). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas dan dosis karbon aktif dari sabut kelapa untuk menurunkan kandungan Cr yang ada pada limbah batik. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari 2018 di UPT Perikanan Air Tawar Sumberpasir, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, Malang . Pengukuran analisis kandungan logam kromium (Cr) dilaksanakan di Laboratorium Jasa Tirta Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial terdiri atas dua faktor yaitu Dosis dan Waktu . Dosis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 0,5 gram, 1,5 gram, dan 2,5 gram. Sedangkan waktu kontak pada limbah batik tersebut yaitu 30 menit, 60 menit,90 menit,120 menit dan 150 menit. Pada penelitian ini juga diukur suhu, pH pada tiap toples perlakuan. Kadar logam berat Cr awal sebelum diberi perlakuan adalah 0,1440 mg/l dan setelah diberi perlakuan terjadi penurunan dengan kadar terendah sebesar 83% atau menjadi 0,024 mg/l yang diperoleh dari dosis arang aktif sabut kelapa sebesar 2.5 gram dengan waktu kontak 150 menit. Sedangkan dosis dan waktu kontak lainnya belum mencapai kadar sisa Cr terendah. Dengan demikian dapat diketahui bahwa arang aktif sabut kelapa efektif dalam menurunkan Cr pada limbah cair batik sampai memenuhi baku mutu air limbah diperairan umum. Sehingga arang aktif dapat dimanfaatkan untuk proses pengolahan air limbah batik