Kelimpahan Bivalvia Di Estuari Mangrove Teluk Pangpang Desa Wringinputih Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi

Mangrove merupakan ekosistem khas pesisir yang dipengaruhi oleh pasang surut yang berperan untuk tempat memijah, mencari makan, dan berlindung bagi biota laut. Lokasi penelitian berada di estuari mangrove Teluk Pangpang Desa Wringinputih, Muncar, dimana estuari merupakan ekosistem laut yang paling produktif karena biasanya mengandung produktivitas yang tinggi. Ekosistem mangrove dan estuari ini dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mencari kerang-kerangan dan kepiting, selain itu kawasan mangrove diwilayah ini juga baru dikembangkan untuk kegiatan ekowisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerapatan mangrove dan kelimpahan bivalvia di estuari mangrove Teluk Pangpang, serta menganalisis hubungan antara kerapatan mangrove dengan kelimpahan bivalvia. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 13-15 Maret 2008, yang terdiri dari 6 stasiun, dimana 3 stasiun berada di ekosistem mangrove dan 3 stasiun berada di estuari. Penentuan stasiun dilakukan secara purposive sampling. Data penelitian terdiri dari mangrove, bivalvia dan parameter lingkungan. Terdapat 2 jenis mangrove yang ditemukan di estuari mangrove Teluk Pangpang yaitu spesies Rhizopora mucronata dan spesies Sonneratia alba dengan kerapatan untuk kategori pohon berturut-turut adalah1334 ind/ha, 1500 ind/ha dan 1267 ind/ha. Bivalvia yang ditemukan di estuari mangrove Teluk Pangpang ada 10 spesies yaitu Anadara granosa, Anadara antiquata, Meretrix meretrix, Gafrarium tumidum, Pharella javanica, Mactra grandis, Tellina timorensis, Hiatula chinensis, Placamen chlorotica dan Anomalocardia squamosa. Kelimpahan bivalvia berturut-turut pada stasiun 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 yaitu 61 ind/9m2, 75 ind/9m2, 57 ind/9m2, 41 ind/9m2, 49 ind/9m2 dan 46 ind/9m2. Nilai koefisien korelasi yang didapatkan yaitu sebesar 0.995 menunjukkan korelasi sangat tinggi dan kuat (sangat erat) antara kerapatan mangrove tingkat pohon dengan kelimpahan bivalvia