Identifikasi Pola Ruang Terhadap Suhu di Kota Batu Kota Batu

Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk setiap tahunnya, maka kebutuhan akan lahan terbangun pun semakin meningkat. Berubahnya lahan juga dapat menyebabkan berkurangnya vegetas, kerusakan lingkungan dan meningkatnya suhu udara. Perubahan suhu udara juga dialami oleh Kota Batu, sejak tahun 2009 hingga 2016 suhu udara Kota Batu juga mengalami peningkatan hingga 2̊C yaitu dari 21̊C hingga 23̊ pada tahun 2016. Oleh karena itu maka dilakukan kajian pola ruang terhada suhu di Kota Batu dengan menggunakan metode overlay pola ruang terhadap suhu dan kerapatan vegetasinya, sehingga didapatkan bagaimana hubungan antara kerapatan vegetasi setiap pola ruang terhadap suhu. Dalam penjabaran setiap kelasnya pada setiap pola ruang tiap kecamatan, menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu, maka nilai NDVI semakin rendah yang mengindikasikan bahwa semakin tinggi suhu, maka kerapatan vegetasinya rendah dan sebaliknya. Namun dalam setiap pola ruang memiliki rentang suhu yang berbeda meskipun memiliki beberapa nilai NDVI yang tidak jauh berbeda, hal tersebut dikarenakan adanya faktor yang mempengaruhi nilai suhu setiap pola ruang, yaitu topografi, emisi yang dihasilkan, dan daya serap CO2