Isolat Bakteri Pada Sampel Darah Dan Air Media Budidaya Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Dan Ikan Patin (Pangasius Hypophthalmus) Dengan Media Kultur Plate Count Agar (Pca) Di Balai Benih Ikan Jojogan Kabupaten Tuban Jawa Timur

Perkembangan masyarakat dunia pada abad ke 21 cenderung mengalami perubahan perilaku dan gaya hidup serta pola konsumsi produk perikanan. Keterbatasan pasokan hasil perikanan dunia ikan akan menjadi komoditas strategis yang dibutuhkan oleh masyarakat dunia seiring dengan peningkatan pertumbuhan jumlah penduduk, oleh karena itu permintaan komoditas perikanan akan semakin meningkat di masa mendatang. Pengembangan dan keberlanjutan kegiatan budidaya sering kali mengalami kendalah, salah satunya ialah serangan penyakit baik itu penyakit infeksi ataupun non infeksi. Penyakit infeksi salah satunya disebabkan oleh bakteri. Penyakit bakteri dapat ditularkan melalui air yang sudah terkontaminasi. Penyakit bakteri ikan air tawar salah satunya ialah Motile Aeromonas Septicemia yang disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydhrophila, yang dapat menyebabkan kematian ikan hingga 100 %. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Benih Ikan Jojogan Kabupaten Tuban, Jawa Timur pada bulan Januari – Maret 2018. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui jumlah koloni bakteri pada air media budidaya dan jumlah koloni bakteri pada darah ikan nila (Orechromis niloticus) dan ikan patin (Pangasius hypophthalmus). Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif dengan mengetahui kondisi fenomena di lapang. Sekaligus menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan kualitatif untuk analisa data yang didapat dengan cara mengamati dan melakukan perhitungan pertumbuhan bakteri yang terdapat pada media kultur yang telah di inkubasi. Sampel didapatkan dari Balai Benih Ikan Jojogan Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Kegiatan-kegiatan selama penelitian ialah pengukuran kualitas air, pengambilan sampel air dan darah. Mempersiapkan alat dan bahan, membuat. Setelah alat bahan siap disterilisasi dengan autoclave pada suhu 121ºC selama 15 menit, kemudian proses penanaman bakteri, setelah itu disimpan dalam incubator suhu 30ºC selama 24 jam, kemudian proses perhitungan menggunakan colony counter, kemudian dilakukan perhitungan hasil TPC menggunakan Uji T untuk perbandingan. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini untuk perhitungan TPC diperoleh hasil pada sampel air inlet kolam ikan nila (O. niloticus) 684,7 x 10-7 CFU/ml sedangkan pada outlet 698,2 x 10-7 CFU/ml dan air inlet kolam ikan patin (P. hypophthalmus) 698,2 x 10-7 CFU/ml sedangkan pada outlet 655,8 x 10-7 CFU/ml. Sampel darah nila (O. niloticus) 1 ialah 734,7 x 10-7 CFU/ml, darah nila (O. niloticus) 2 ialah 781,53 x 10-7 CFU/ml. Sampel darah patin (P. hypophthalmus) 1 ialah 775,2 x 10-7 CFU/ml dan darah patin (P. hypophthalmus) 2 756,7 x 10-7 CFU/ml. Hasil uji t perbandingan darah ikan nila (O. niloticus) dan air media budidaya ikan nila (O. niloticus) diperoleh t hitung sebesar 2,19 yang berarti t hitung > t5% < t1% tidak berbeda nyata. Hasil uji t perbandingan darah v ikan patin (P. hypophthalmus) dengan air media budidaya ikan patin (P. hypophtalmus) diperoleh t hitung sebesar 2,9 yang berarti t hitung > t5% < t1% tidak berbeda nyata. Hasil uji t perbandingan darah ikan patin (P. hypophthalmus) dan ikan nila (O. niloticus) diperoleh t hitung 0,23 yang berarti t hitung < t5% dan t1% tidak berbeda nyata. Pada pengamatan makroskopis semua bakteri yang tumbuh berwarna putih, tepinya utuh, dan berbentuk bulat dengan elevasi datar terkecuali pada sampel darah ikan patin (P. hypophthalmus) 1 dan 2 elevasi datar dan miring. Pengukuran kualitas air diperoleh suhu kolam ikan nila 30ºC dan kolam ikan patin 29ºC, kandungan DO kolam ikan nila 3,69 ppm dan ikan patin 2,32 ppm dan pH pada kolam ikan nila 7,6 dan kolam ikan patin 7,4