Imunomodulasi oleh Paparan Formalin dalam Makanan terhadap Permeabilitas Barrier Tractus Gastrointestinal dan Alternatif Perbaikannya Melalui Diet Terapi Probiotik Strain Lokal

Penelitian ini bertujuan memperoleh bukti bahaya konsumsi makanan tercemar formalin dan penanggulangannya melalui pemanfaatan probiotik menggunakan starter strain lokal. Hal ini ditunjang informasi Badan Pengawasan Obat dan Makanan pada Desember 2005, dimana lebih 50 % sampel makanan yang diambil secara random mengandung formalin. Formalin merupakan golongan aldehid sederhana, bebas beredar di masyarakat yang tidak menyadari bahaya yang ditimbulkannya. Lembaga Internasional untuk penelitian kanker (IARC) menggolongkan formalin sebagai karsinogenik. Dosis 6 sampai 15 ppm selama 2 tahun dapat menimbulkan squamous-cell carcinoma dan menyebabkan problem pada ginjal, hati dan paru. Penelitian ini merupakan lanjutan rangkaian penelitian yang telah dilakukan Mahdi (2003 -2005) tentang produk makanan mengandung formalin (mie, tahu, baso, ikan asin, dll.) serta penelitian tentang pengembangan probiotik berbasis susu menggunakan starter strain lokal. Studi pendahuluan yang dilakukan pada tikus dengan dosis rendah formalin dapat merusak organ hati, ginjal dan usus melalui preparat histologis serta produksi radikal bebas (ROS), namun belum menjawab mekanisme terjadinya apoptosis ataupun kanker saluran cerna ataupun organ lain pada individu terpapar formalin. Pada peneltian ini meneliti bahaya paparan formalin dalam makanan terhadap respon sistem imun melalui kajian tipe hipersensitivitas berdasarkan parameter sitokin proinflamatory dan marker biomolekuler terhadap kanker serta mengkaji terapi probiotik secara in vivo pada hewan coba