Pengetahuan Ekologi Masyarakat Pesisir Tentang Hutan Bakau Dan Sungai Di Dusun Bajulmati Desa Gajah Rejo Kecamatan Gedangan Kabupaten Malang

Sumber daya alam yang dimiliki Indonesia sangatlah banyak dan beragam dengan maencapai luas 144 juta hektar perlu pengelolaan SDA dengan perencanaan sebelumnya. Pengelolaan ini dapat dilakukan dengan memperhatikan keseimbangan dan kelestarian lingkungan. Manusia diharapkan mampu membuat tindakan untuk menciptakan keseimbangan alam, meyelaraskan hubungan antara alam dan manusia atau yang disebut ekologi. Manusia memiliki kemampuan untuk mempengaruhi dan dipengaruhi lingkungannya, karena manusia merupakan bagian dari lingkungan hidup. Namun manusia seringkali berfikir bahwa arus uanglah yang lebih penting dibandingkan lingkungan hidup. Sehingga permasalahan ekologi dipandang sebelah mata. Manusia harus menghargai kehidupan lainnya yang berada di lingkungannya karena secara tidak langsung manusia juga berinteraksi dengan hal itu. Menghargai dengan cara mengelola lingkungan karena manusia sering memanfaatkan maupun mengekploitasi sumber daya alam. Pengelolaan ini dapat diterapkan dalam kehidupan masyarakat seperti tradisi yang ada dimasyarakat pesisir. Perlu adanya pengetahuan ekologi yang dimiliki masyarakat guna melakukan pelestarian terhadap alam. Salah satu wilayah yang dikelilingi oleh sumber daya alam yang melimpah adalah daerah Dusun Bajulmati. Daerah ini berada disekitar wilayah hutan, laut, dan sungai. Masyarakat banyak yang manfaatkan hasil alam sebagai sumber kehidupan serta kebutuhan sehari – hari. Kegiatan masyarakat juga tidak lepas dari lingkungan mereka tinggal salah satunya adalah aktivitas ekowisata yang menggunakan daerah aliran sungai sebagai obyek wisata. Berdasarkan beragam aktivitas masyarakat yang dominan berhubungan dengan alam atau memanfaatkannya, perlu kita sadari bahwa masyarakat perlu mengetahui tentang pengetahuan ekologi. Hal ini berguna dalam melakukan pelestarian lingkungan serta menjaga keseimbangan alam. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengetahuan ekologi yang dimiliki masyarakat Dusun Bajulmati. Mendeskripsikan aktivitas masyarakat yang berhubungan dengan alam maupun lingkungan beserta cara pelestarian alam yang dilakukan masyarakat setempat Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan analisis data deskriptif dimana peneliti memaparkan gambaran kondisi serta aktivitas yang terjadi dilokasi yang berada di Dusun Bajulmati, serta gambaran pengetahuan ekologi dan cara pelestarian yang dilakukan masyarakat Bajulmati. Teknik pengambilan sample menggunakan teknik purposive sampling dengan pengumplan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumnetasi. Hasil yang didapatkan bahwa Dusun Bajulmati memiliki luas sekitar 314 hektar dengan berbagai potensi sumber daya alam yang melimpah seperti dari segi pertanian, peternakan, dan perikanan. Memiliki 4 wisata pantai yakni Pantai Bajulmati, Pantai Parang Dowo, Pantai Ungapan, dan Pantai Batu Bengkung. Dihuni sebanyak 948 jiwa penduduk dengan berbagai pekerjaan yang berbeda – beda. Pendidikan masyarakat masih dapat dikatakan sangat rendah banyaknya vii anak yang putus sekolah serta lulusan masyarakat yang mayoritas hanya sampai sekolah dasar. Hal ini membuat rendahnya sumber daya manusia yang dimiliki Dusun Bajulmati. Hal demikian pula dapat menjadi penyebab rendahnya pengetahuan ekologi masyarakat. Pengetahuan ekologi yang dimiliki oleh masyarakat bajulmati dapat dibilang masih minim hal ini diutarakan oleh beberapa narasumber asli masyarakat Dusun Bajulmati. Meskipun wilayah dusun dapat dikatakan memiliki lingkungan yang nyaman serta alam yang menakjubkan namun hal tersebut hanya dikelola oleh segelintir warga yang sadar akan pelestarian lingkungan. Sebagian kecil masyarakat sadar akan pengelolaan lingkungan serta mereka tahu tentang pengetahuan ekologi serta manfaatnya. Tanpa kebijakan maupun perintah dari pihak yang berwenang beberapa masyarakat melakukan pelestarian didaerah aliran sungai bajulmati, mereka paham bahwa tindakan yang dilakukan adalah illegal karena berada ditanah pemerintah namun apabila hal tersebut tidak dilakukan maka akan berdampak pada wilayah masyarakat. Masih banyak masyarakat yang memanfaatkan sumber daya alam untuk kebutuhan sehari – hari namun hal ini tidak didampingi dengan pelestarian lingkungan. Lambat laun sumber daya ini akan habis dan tidak dapat diperbaharui namun pemikiran sebagian masyarakat masih berbeda, apa yang mereka yakini bahwa alam tidak akan habis jika kita terus memanfaatkannya karena luas alam yang bergitu luas. Cara yang dilakukan beberapa masyarakat dalam hal pelestarian adalah dengan melakukan konservasi bakau pada daerah aliran sungai. Penanaman ini murni kesadaran dari individu. Bukan hanya dengan tindakan melainkan dengan ajakan kepada seluruh masyarakat untuk dapat menjaga kesimbangan alam. Ajakan ini disampaikan dalam forum – forum yang diadakan dalam kegiatan dusun serta mengejarkan kepada generasi penerus sejak dini arti dari pengetahuan ekologi. Meskipun usaha yang dilakukan bias dikatakan maksimal masih terdapat oknum masyarakat yang tidak bertanggung jawab atas tindakan yang merugikan lingkungan. Tindakan ini belum dapat ditindak secara hukum karena belum ada kebijakan yang keluar dari desa mengenai pemanfaatan alam sehingga oknum tidak jera. Hal ini bisa dilaporkan kepada yang berwenang namun masyarakat sendiri lebih memilih untuk dapat menyadarkan masyarkat yang tidak bertanggung jawab. Terdapat beberapa kelompok masyarakat yang berperan dalam hal pengelolaan lingkungan di Dusun Bajulmati diantaranya LSPH (lembaga social pendidikan harapan), PokMasWas (kelompok masyarakat pengawas), dan karang taruna. LSPH merupakan lembaga yang bergerak dalam bidang pendidikan, memfokuskan kegiatan terhadap upaya meningkatkan tingkat pendidikan anak – anak bajulmati. Mereka mengajarkan anak – anak yang tidak mampu menempuh pendidikan karena faktor ekonomi, menyediakan sarana dan prasarana belajar mengejar bagi anak – anak. Selain itu mereka juga mengajarkan pentingnya menjaga lingkungan yang sebagian besar adalah tempat tinggal anak – anak bajulmati. Lembaga ini juga membentuk wisata yang berbasis ekologi dimana wisatawan diajarkan cara untuk melestarikan alam. Obyek yang dicontohkan adalah konservasi hutan bakau. PokMasWas juga bergerak dalam pelestarianalam yakni lebih fokus pada daerah laut dan pantai. Mereka melakukan kegiatan konservasi penyu dan konservasi karang yang dibangun di wilayah Pantai Bajulmati. Adapula LMDH (lembaga masyarakat dalam hutan), lembaga ini bergerak dalam bidang pertanian mereka terdiri dari kelompok – kelompok tani disetiap dusun. Mereka berperan dalam melakukan penanaman tanaman yang dapat dimanfaatkan dengan diimbangi pelestarian lingkungan. Pengetahuan ekologi merupakan hal yang penting dalam upaya pelestarian lingkungan namun masyarakat bajulmati masih sangat minim akan viii pengetahuan ini sehingga lingkungan yang mereka manfaatkan sewaktu – waktu akan habis. Cara yang dilakukan masyarakat bajulmati sudah tepat namun kurang adanya kebijakan serta peraturan yang mengatur mengenai lingkungan membuat masyarakat menganggap permasalahan lingkungan ini adalah hal tidak terlalu dipermasalahkan. Masih banyak masyarakat yang berpikir primitive, meyakini bahwa alam tidak akan habis walaupun terus dieksploitasi. Perlu adanya sosialisasi dan penyuluhan mengenai pelestarian lingkugan terhadap masyarakat Dusun Bajulmati baik dari desa maupun pemerintah. Meningkatkan kegiatan yang mengacu pada pelestarian alam karena pada dasarnya alam dan manusia saling mempengaruhi satu sama lain