Pertumbuhan Dan Hasil Dua Varietas Bayam Merah (Amaranthus Tricolor L.) Pada Berbagai Warna Naungan Plastik

Bayam merah (Amaranthus tricolor L.) merupakan komoditas yang memiliki nilai komersial dan disukai masyarakat Indonesia. Selain sebagai bahan pangan, bayam merah juga digunakan sebagai pengobatan. Dikenal sebagai salah satu sayuran bergizi tinggi karena banyak mengandung protetin, vitamin A, vitamin C dan garam-garam mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh (Tapilouw, 2006). Daya tarik lainnya adalah harga yang relatif stabil dan mudah diusahakan (Hapsari, 2002). Dilihat dari aspek klimatologis, aspek teknis, aspek sosial dan aspek ekonominya Indonesia memiliki kelayakan dalam budidaya bayam merah (Nazaruddin, 2000). Upaya merekayasa mikroklimat untuk mencapai pertumbuhan optimum bagi tanaman merupakan ciri pertanian modern. Tidak semua energi cahaya matahari dapat diabsorpsi oleh tanaman. Hanya cahaya tampak saja yang dapat berpengaruh pada tanaman dalam kegiatan fotosintesisnya. Cahaya itu disebut dengan PAR (Photosynthetic Activity Radiation) dan mempunyai panjang gelombang 0,4 mikron sampai 0,7 mikron (Jumin, 2008). Menurut Bugbee (2000), kualitas cahaya tidak hanya berpengaruh terhadap pertumbuhan, tetapi juga morfologi (bentuk) tanaman. Plastik transparan merupakan salah satu bahan yang dapat berfungsi sebagai filter (penyaring) cahaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian sungkup dan warna sungkup plastik bagi pertumbuhan dan hasil tanaman bayam merah pada dua varietas. Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Dadapan, Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Jawa Timur pada bulan Juni 2017 hingga bulan Juli 2017. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan 10 perlakuan yaitu P1 M1: Tanpa Sungkup Varietas Mira, P2 M1: Plastik Bening Varietas Mira, P3 M1: Plastik Biru Varietas Mira, P4 M1: Plastik Kuning Varietas Mira, P5 M1: Plastik Merah Varietas Mira, P1 M2: Tanpa Sungkup Varietas Baret Merah, P2 M2: Plastik Bening Varietas Baret Merah, P3 M2: Plastik Biru Varietas Baret Merah, P4 M2: Plastik Kuning Varietas Baret Merah, P5 M2: Plastik Merah Varietas Baret Merah. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali dan setiap perlakuan terdiri dari 12 tanaman sehingga terdapat 960 tanaman. Pengamatan dilakukan mulai umur 14 hari setelah tanam (hst) hingga umur 44 (hst) dengan interval pengamatan 10 hari sekali. Parameter pengamatan yang digunakan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot panen tanaman, bobot kering tanaman, dan kadar betakaroten. Analisa data menggunakan analisis ragam (ANOVA), apabila terdapat pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Berdasarkan hasil penelitian, pada fase vegetatif perlakuan sungkup plastik warna kuning lebih efektif dan memberikan hasil paling tinggi pada pengamatan tinggi tanaman, luas daun, berat basah dan berat kering. Pada karakter karotenoid kombinasi varietas mira dengan perlakuan tanpa sungkup, lebih efektif dan menghasilkan karotenoid lebih banyak