Analisis Stabilitas Lereng Bendungan Sutami Berdasarkan Peta Gempa 2017

Peta gempa 2017 menunjukkan percepatan gempa terbaru di Indonesia. Studi kasus terletak di Bendungan Sutami, Kabupaten Malang, Jawa Timur yang memiliki kapasitas tampungan total 343.000.000 m3 (1972) dengan tinggi 100 m. Penelitian bertujuan mengetahui kondisi terkini dan stabilitas lereng Bendungan Sutami sehingga didapatkan batas aman kala ulang gempa dan rekomendasi. Analisis kondisi terkini menggunakan data instrumentasi dan gempa lalu stabilitas lereng dianalisis bertahap sesuai pedoman. Hasil analisis digunakan sebagai parameter perhitungan stabilitas lereng menggunakan program SLOPE/W dengan menggunakan metode entry and exit. Koefisien gempa dihitung menggunakan metode koefisien gempa termodifikasi berdasarkan lokasi bendungan terhadap peta gempa 2017 dengan parameter Operating Basis Earthquake (OBE) kala ulang 100 dan 200 tahun dan Maximum Design Earthquake (MDE) kala ulang 10.000 tahun. Hasil kondisi terkini Bendungan Sutami menyatakan hasil yang aman karena masih dalam standar keberterimaan yang ada. Meskipun terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan dengan adanya pengaruh gempa terhadap perbedaan trend data pada seepage water table, patok kritis pada intrument settlement yang berhubungan dengan retakan tahun 2014 dan zona basah hasil studi geolistrik. Stabilitas lereng menunjukkan hasil kondisi statik 97,778% aman, OBE 100 81,111% aman, OBE 200 55,556% aman, dan MDE 100% tidak aman. Analisis dinamik metode Makdisi and Seed menunjukkan hasil aman karena ≤ 50% tinggi jagaan begitu pula dengan hasil kalibrasi metode Swaisgood. Batas aman Bendungan Sutami pada percepatan gempa 0,25g dengan kala ulang gempa OBE 500 tahun serta intensitas gempa sebesar 4,3 M dan V MMI(II SIG BMKG). Rekomendasi dengan mengevaluasi sistem drainase permukaan dan penggunaan pola operasi dengan memperhatikan stabilitas lereng bendungan