Evaluasi Profil Dan Kandungan Asam Amino Pada Hidrolisat Protein Kepala Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei) Dengan Starter Khamir Laut Mix

Di Indonesia dari 170 usaha pengolahan udang mempunyai kapasitas produksi sekitar 500.000 ton per tahun. Dari total produksi udang sekitar 80-90% diekspor dalam bentuk udang beku tanpa kepala dan kulit. Bobot kepala dan kulit ini mencapai 60-70 % dari bobot yang utuh, sehingga volume limbah kepala dan kulit udang yang dihasilkan mencapai 203.403 - 325.000 ton per tahun. Hidrolisat protein ikan merupakan produk yang dihasilkan dari penguraian protein ikan menjadi senyawa-senyawa berantai pendek karena adanya proses hidrolisis baik oleh asam, basa maupun enzim. Dalam penelitian ini hidrolisat protein kepala udang dibuat dengan starter khamir laut. Apabila hidrolisis berlangsung secara sempurna, maka akan dihasilkan hidrolisat yang terdiri dari campuran 18-20 asam amino. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Prosedur dalam penelitian ini yaitu pembuatan hidrolisat protein kepala udang vaname dan menganalisis dengan menggunakan metode HPLC (High Performance Liquid Crhomatography). Evaluasi hasil analisis komposisi asam amino dari produk hidrolisat protein kepala udang vaname (Litopanaeus vannamei) Didapatkan 15 asam amino yang terkandung dalam hirolisat protein kepala udang vaname dengan total asam amino sebesar 6,87%. Hasil asam amino non esensial tertinggi yaitu asam glutamat dengan konsentrasi 1,21%, sedangkan komponen asam amino esensial tertinggi yaitu lisin sebanyak 0,71%. Dalam penelitian ini menunjukkan hasil kandungan asam amino mengalami penurunan selama penyimpanan. Hasil penelitian analisa proksimat menunjukan bahwa hidrolisat protein kepala udang yang disimpan selama 21 bulan mengalami penurunan seiring dengan masa simpan. Masa simpan selama 21 bulan memberikan nilai nutrisi kadar air sebesar 49,39 %, kadar lemak sebesar 1,85 %, kadar protein sebesar 24,85 % dan kadar abu sebesar 24,85 %. hidrolisat protein udang Vanname (Litopenaeus vanname) yang disimpan selama 21 bulan memberikan pengaruh terhadap kandungan nutrisinya. Dimana kandungan air mengalami kenaikan dan kandungan lainnya (protein, lemak dan abu) mengalami penurunan seiring dengan lama penyimpanan