Studi Kelayakan Usaha Pembesaran Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Pada Keramba Jaring Apung Di Desa Parasan Kabupaten Pasuruan

Tingkat konsumsi masyarakat Indonesia terhadap ikan dari tahun ke tahun semakin meningkat. Tercatat pada tahun 2010 konsumsi ikan sebesar 30,48 per kapita (kg/kap/th), pada tahun 2011 konsumsi ikan sebesar 32,25 per kapita viii (kg/kap/th), tahun 2012 konsumsi ikan sebesar 33,89 per kapita (kg/kap/th) dan 2013 konsumsi ikan sebesar 35,14 per kapita (kg/kap/hp) (P2HP, 2014). Tingkat konsumsi ikan yang semakin meningkat merupakan suatu peluang bagus untuk mengembangkan sektor perikanan. Sektor perikanan terbagi menjadi tiga sub sektor yaitu perikanan laut, perikanan budidaya dan perikanan perairan umum. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis aspek teknis pembesaran ikan nila di Desa Parasan Grati; menganalisis kelayakan usaha non finansiil pembesaran ikan nila dari aspek pasar dan manajemen; menganalisis kelayakan finansiil usaha pembesaran ikan nila, dan mendeskripsikan faktor penghambat dan pendukung pada usaha pembesaran ikan nila Desa Parasan Grati, Kabupaten Pasuruan. Penelitian ini dilaksanakan di Danau Ranu Grati, Desa Parasan, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2017. Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, kuisioner serta dokumentasi. Sedangkan jenis dan sumber data yang diperoleh melalui data primer adalah data keadaan umum usaha, permintaan pasar, aspek teknis, aspek manajemen dan aspek finansiil sedangkan data yang diperoleh dari data sekunder diperoleh dari kepustakaan yang berupa buku bacaan, laporan tahunan data usaha, laporan penelitian, dan profil umum desa. Analisis data yang digunakan meliputi analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Aspek teknis pada pembesaran ikan nila dimulai dari persiapan sarana yaitu keramba jaring apung, peralatan dan transportasi. Prasarana yaitu jalan, sistem pengairan, listrik, komunikasi. Selanjutnya pembuatan keramba jaring apung, mengukur kualitas air, pemilihan benih, kemudian bagaimana cara tebar benih dan cara pasca panen. Aspek pasar pada usaha ini meliputi pengiriman ikan kepada konsumen tetap baik secara langsung maupun melaui perantara. Penerapan harga berdasarkan harga kesepatakan yang sudah menutup biaya produksi. Sistem pembayaran dilakukan secara tunai dan pada saat pemasaran benih tidak memerlukan biaya transportasi karena biaya pengiriman di tanggung oleh pembeli. Aspek Manajemen pada usaha pembesaran ikan nila ini meliputi perencanaan, pengorganisasian, pergerakan, dan pengawasan. Aspek finansiil usaha pembesaran ikan nila ini meliputi permodalan, analisis jangka panjang dan analisis jangka pendek. Kelayakan aspek finansiil jangka pendek menunjukkan bahwa usaha pembesaran ikan nila menguntungkan, meliputi penerimaan sebesar Rp188.550.000,-, R/C Ratio 4,10, BEP unit dan sales pembesaran ikan nila adalah 351.58 kg dan Rp 8.789.416,13, keuntungan Rp 126.080.000, rentabilitas sebesar 274,087%, Perencanaan penambahan Re-investasi untuk Analisis finansiil jangka panjang menunjukkan bahwa usaha pembesaran ikan nila di Desa Parasan hingga 10 tahun ke depan dimulai dari tahun 2016 sampai 2026 menggunakan kenaikan nilai peralatan 1% tiap tahunnya. Jumlah biaya yang dikeluarkan hingga 10 tahun ke depan untuk penambahan Re-investasi adalah sebesar Rp 6.860.000,-. dengan NPV sebesar 444.064.662. IRR sebesar 268,09%, Net B/C sebesar 9,37 dan PP selama 0,4 tahun. Faktor pendukung usaha pembesaran ikan nila antara lain lokasi yang strategis dan cocok untuk usaha pembesaran ikan nila, permintaan akan ikan nila yang tinggi, dan pemilik memiliki pembeli atau konsumen tetap. Faktor penghambat usaha pembesaran ikan nila antara lain adanya angin sapon di setiap tahunnya, tidak menetapnya harga pakan, tidak adanya pekerja tetap, tidak di dukung oleh dinas terkait. Saran untuk studi kelayakan usaha pembesaran ikan nila yang diberikan oleh peneliti bagi pengusaha yatu sebaiknya membuat sebuah pembukuan yang lebih rinci ix mengenai biaya dan keuntungan yang diperoleh agar dapat mengetahui seberapa besar biaya yang telah dikeluarkan dan keuntungannya, saran bagi peneliti dan mahasiswa pada penelitian selanjutnya untuk lebih meneliti tentang pengembangan usaha, agar usaha yang dilakukan oleh masyarakat dapat berkembang. Serta melakukan penelitian mengenai pembuatan pakan yang bagus dan dapat memenuhi kebutuhan protein ikan nila agar dapat meningkatkan jumlah produksi ikan nila sedangkan saran bagi pemerintah perlu adanya peningkatan SDM yaitu dengan cara diadakannya penyuluhan mengenai budidaya ikan nila agar pembudidaya lebih baik dalam mengelola usahanya