Studi Bioekologi Ikan Kembung Lelaki (Rastrelliger Kanagurta) Yang Tertangkap Pada Nelayan Dipesisir Desa Banjarwati, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan

Salah satu potensi perikanan yang dapat dimanfaatkan dari perairan adalah biota yang hidup di dalamnya seperti ikan. Ikan merupakan salah satu komponen biotik penyusun ekosistem yang ikut serta dalam menjaga keseimbangan ekosistem perairan. Namun, apabila terjadi aktivitas penangkapan yang berlebih dan tak terkendali dikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya penurunan jumlah populasi ikan kembung Lelaki (Rastrelliger kanagurta) yang terdapat di pesisir desa Banjarwati. Tujuan dari penelitain ini adalah untuk mengetahui aspek biologi ikan kembung Lelaki (Rastrelliger kanagurta) yang meliputi TKG, hubungan panjang berat, fekunditas dan rasio kelamin serta aspek ekologi yang menpengaruhi pertumbuhan ikan yaitu suhu, kecerahan, pH, oksigen terlarut, salinitas, nitrat, orthofosfat, serta jenis alat tangkap yang ada di pesisir Banjarwati pada April 2017. Sampling dilakukan satu kali selama satu hari dan di lanjutkan analisa aspek biologi ikan kembung Lelaki (Rastrelliger kanagurta) di Laboratorium Hidrologi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya. Penelitian ini menggunakan metode survei, sampel Ikan diambil 10% -25% secara acak dari 3 perahu dengan titik sampling (fishing ground) yang berbeda demikian juga lokasi untuk mendapatkan sampel air. Jumlah sample ikan kembung yang tertangkap pada penelitian ini sebanyak 30 ekor. Pada penelitian ini diperoleh hasil sebaran panjang ikan kembung lelaki jantan yang banyak tertangkap pada kelompok panjang 171-183 mm dan ikan kembung lelaki betina kelompok panjang 160-169 mm. Sedangkan Kisaran nilai berat ikan kembung lelaki jantan yang banyak tertangkap yaitu 85-97 gram dan ikan kembung lelaki betina yaitu 61-70 gram. Faktor Kondisi ikan kembung lelaki jantan sebesar 0,9788 dan ikan kembung lelaki betina sebesar 1,0035. Dari hasil perhitungan ukuran pertama kali matang gonad dengan metode Spearman didapatkan pertama kali matang gonad ikan kembung lelaki jantan yaitu ukuran 186 mm dengan selang kelas 184-196 mm dan ikan kembung lelaki betina ukuran 187 mm dengan selang kelas 180-189 mm. Kisaran nilai fekunditas ikan kembung lelaki betina yaitu sebesar 930 – 2363 butir telur pada kisaran berat tubuh 36 – 95 gram. Komposisi makanan pada lambung yaitu fitoplankton 83% dan zooplankton 17%. Sex ratio ikan kembung lelaki jantan dan betina 2:3. Hasil perhitungan kelimpahan fitoplankton sebesar 3323 sel/ml – 5459 sel/ml dan zooplankton 2,02 ind/l – 3,56 ind/l. Untuk parameter kualitas air yang meliputi pH, suhu, kecerahan, DO, nitrat, orthofosfat di pesisir desa Banjarwati berada pada kisaran normal. Kesimpulan dalam penelitian ini pada ukuran pertama kali matang gonad didapatkan ikan kembung lelaki yang tertangkap oleh nelayan di desa Banjarwati belum mencapai tahap matang gonad dan tidak boleh ditangkap. Faktor kondisi menunjukkan bahwa tubuh ikan kembung lelaki jantan dan betina berbentuk pipih atau kurus. Komposisi makanan pada lambung ikan kembung termasuk omnivore dan lebih banyak fitoplankton. Hasil perhitungan kelimpahan fitoplankton dan zooplankton di desa Banjarwati termasuk mesotrofik. Untuk pengukuran kualitas air parameter fisika dan kimia berada pada dalam batas normal. viii Berdasarkan penelitian ini perlu dilakukan pengawasan dalam upaya penangkapan ikan kembung Lelaki (Rastrelliger kanagurta) di pesisir desa Banjarwati pada alat payang karena ikan yang tertangkap banyak yang lebih kecil dari ukuran panjang pertama kali matang gonad