Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kasar Daun Nipah (Nypa Fruticans) Terhadap Bakteri Aeromonas Hydrophila Dan Streptococcus Agalactiae

Nypa fruticans adalah salah satu tumbuhan mangrove yang mempunyai banyak manfaat sebagai sumber pangan dan obat. Nipah (Nypa fruticans Wurmb) telah biasa dimanfaatkan sebagai bahan obat tradisional seperti obat sakit perut, diabetes dan obat penurun panas dalam oleh masyarakat pesisir. Bakteri patogen penyebab penyakit diantaranya adalah Aeromonas hydrophila dan Streptococcus agalactiae. Aeromonas hydrophila merupakan bakteri patogen bagi hewan dan manusia. Pada manusia dapat menyerang usus, sehingga menyebabkan infeksi. Sedangkan pada hewan (ikan) biasanya terjadi infeksi atau bercak pada kulit ikan. Antibakteri merupakan obat pembasmi bakteri, khususnya bakteri patogen yang dapat merugikan manusia. Obat yang dapat digunakan untuk membasmi mikroba harus memiliki sifat selektifitas setinggi mungkin, maksudnya adalah obat tersebut harus bersifat sangat toksik untuk mikroba. Antibakteri juga dapat digunakan sebagai pencegahan terhadap berbagai infeksi bakteri patogen. Penelitian ini bertujuan menentukan konsentrasi ekstrak kasar daun nipah terhadap aktivitas antibakteri, menentukan konsentrasi hambat minimum ekstrak kasar dau nipah, untuk menentukan konsentrasi hambat maksimum ekstrak kasar daun nipah. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Perekayasaan Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang, Laboratorium Biologi Universitas Muhammadiyah Malang, dan Pusat Laboratorium Forensik, Jakarta Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian ini meliputi ekstraksi, uji kadar air, uji fitokimia, uji toksisitas, uji daya hambat, uji MIC , uji MBC, dan uji LC-MS. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) sederhana dengan 1 faktorial dan 6 ulangan. Hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa konsentrasi tertinggi ekstrak kasar daun nipah untuk menghambat A. hydrophila dan S. agalactiae adalah 60% yaitu dengan hasil zona hambat sebesar 15,90 mm dan 16,85 mm. Hasil MIC ekstrak kasar daun nipah terhadap A. hydrophila dan S. agalactiae terdapat pada konsentrasi 100% dan 75%. Nilai MBC dengan pertumbuhan bakteri A. hydrophilaterendah adalah 1,33a± 0,52dan tertinggi adalah 4,33 b±0,82. MBC dengan pertumbuhan bakteri S. agalactiaeterendah adalah 2,17a± 0,75 dan tertinggi adalah 4,67 b ± 0,52. Ekstrak kasar daun nipah tidak bersifat toksik dengan nilai LC50 647,091 ppm. Ekstrak daun nipah hasil uji LC-MS menunjukkan bahwa senyawa bioaktif yang terkandung adalah nicotiflosin, vitexin, rhamnazin, gallic acid, procyanidin, linaroside, eryodictiol, dan dalspinin. Disarankan adanya penelitian lain selain penelitian antibakteri untuk mengetahui manfaat lain yang terdapat dalam nipah dan dapat melakukan uji yang sama tetapi dengan metode yang berbeda