Dinamika Total Bakteri Pada Aplikasi Teknologi Akuaponik Menggunakan Tanaman Pakcoy (Brassica Rapa) Dan Kailan (Brassica Oleraceae) Terhadap Ikan Nila (Oreochromis Sp.)

Akuaponik merupakan kombinasi dari teknik pembesaran ikan atau akuakultur dengan teknik pembesaran tanaman secara hidroponik. Teknologi akuaponik merupakan suatu sistem dimana perombakan bahan organik dalam budidaya ikan oleh tanaman sebagai nutrisi bagi tanaman. Pengaplikasian teknologi akuaponik tidak luput dari perkembangan bakteri yang hidup didalamnya. Seperti bakteri Nitrosomonas yang mampu mengubah kandungan nitrit menjadi nitrat yang membantu untuk proses penyuburan tanaman. Selain itu, bakteri juga dapat menyebabkan terjadinya wabah penyakit, ketika ikan mengalami stress, parasit dan bakteri patogen akan dengan mudah menginfeksi ikan (inang) dan akan menularkan ke ikan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar jumlah bakteri dan jenis bakteri yang dominan dalam penerapan sistem akuaponik dengan menggunakan tanaman pakcoy dan kailan pada pemeliharaan ikan nila (Oreochromis sp.). Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hidrobiologi divisi Sumberdaya Ikan dan Laboratorium Parasit dan Penyakit Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya pada bulan Juni – Oktober 2017. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 kali ulangan. Data yang diambil dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Prosedur penelitian meliputi persiapan penelitian, pembuatan larutan Na-fisiologis, pembuatan media tumbuh bakteri, sterilisasi, pengenceran dan penanaman bakteri. Parameter yang diuji meliputi perhitungan total plate count (TPC) dan identifikasi bakteri menggunakan metode BBL Crystal Kit System, serta parameter penunjang meliputi suhu, pH, DO, amonia, nitrit dan nitrat. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa penggunaan tanaman pakcoy dan kailan pada aplikasi teknologi akuaponik tidak berpengaruh nyata terhadap dinamika total bakteri dengan diperoleh F hitung sebesar 4,905 dan identifikasi bakteri yang didapatkan meliputi Bacillus megaterium pada kontrol awal penelitian (H-0), Corynebacterium sp. pada perlakuan tanaman pakcoy, Bacillus subtilis pada perlakuan tanaman kailan dan Agrobacterium tumefaciens pada kontrol akhir penelitian, serta hasil dari parameter penunjang didapatkan suhu sebesar 24–27,8°C, pH sebesar 6,52–8,66, DO sebesar 5,32–9,14 mg/l, amonia sebesar 0,07–0,39 mg/l, nitrit sebesar 0,04–0,265 mg/l dan nitrat sebesar 0,11–0,977 mg/l. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat diberikan saran bahwa perlakuan tanaman kailan lebih baik pada sistem akuaponik karena yang dominan bakteri menguntungkan dibandingkan perlakuan tanaman pakcoy, serta laju pertumbuhan tanaman kailan lebih baik dibandingkan tanaman pakcoy dalam sistem akuaponik