Peran Perempuan Dalam Kehidupan Keluarga Dan Masyarakat Pesisir Di Desa Pangkahwetan Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik, Jawa Timur

Wilayah Indonesia sebanyak 70% berupa lautan atau perairan. Dengan demikian sebagian besar wilayah Indonesia merupakan pesisir. Perempuan adalah salah satu komponen yang penting dalam proses pembangunan pesisir karena posisinya yang sangat strategis dalam kegiatan berbasis perikanan dan kelautan. Perempuan juga berperan aktif dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga. Perempuan sekarang tidak hanya berada di dalam rumah meraka aktif dalam membantu pemenuhan nafkah untuk keluarga. Tidak hanya itu, perempuan bertanggung jawab dalam peran reproduktif atau pekerjaan rumah tangga. Peran sosial kemasyarakatan juga dilakukan oleh perempuan, dalam hal ini perempuan lebih banyak bersosialisasi di luar rumah dengan tetangga atau masyarakat lainnya. Dengan keadaan yang seperti ini, membuat perempuan berada dalam 3 peranan sekaligus yang harus dilakukan setiap harinya. Untuk itu, peneliti ingin melihat bagaimana pembagian serta alokasi yang dilakukan perempuan di wilayah Desa Pangkahwetan dalam membagi waktu perharinya. Serta ada tidaknya ketidakadilan gender yang diperoleh perempuan danjuga apa saja faktor yang mempengaruhi ketidakadilan gender tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat peran perempuan dalam kehidupan keluarga dan masyarakat pesisir, untuk mengetahui serta menganallisis profil kegiatan (aktivitas), profil akses dan kontrol perempuan terhadap sumberdaya yang ada serta yang terakhir adalah untuk mengetahui serta menganalisis apa saja faktor yang mempengaruhi ketidakadilan gender yang diperoleh perempuan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Metode penentuan responden menggunakan purposive sampling atau dilakukan dengan sengaja, dengan memiliki kriteria- kriteria tertentu dalam memilih responden. Sumber data yang digunakan ada dua yaitu data primer dan sekunder, data primer yang diperoleh secara langsung meliputi observasi yang dilakukan di lapangan serta wawancara kepada responden. Sedangkan data sekunder yang diperoleh secara tidak langsung yang meliputi, data kependudukan, potensi perikanan, keadaan umum lokasi penelitian, dan peta lokasi. Desa pangkahwetan merupakan salah satu desa dari Kecamatan Ujungpangkah. Wilayah ini dipimpin oleh Kepala desa yang bernama Syaefullah Mahdi, memiliki 17 RW, 44 RT dan 4 dusun, memiliki penduduk antara perempuan dan laki- laki seimbang yakni, perempuan sebanyak 5.066 jiwa dan laki- laki sebanyak 5.095 jiwa, jika di jumlahkan sebanyak 10.161 jiwa. Usia yang paling mendominasi di wilayah tersebut pada usia produktif yaitu usia 15- 65 tahun, sebanyak 7.953 jiwa, usia yang produktif di harapkan mampu membawa perubahan dan kesejahteraan bagi desa. Dalam hal pendidikan banyaknya masyarakat yang tamatan SD, yaitu berjumlah 2910 orang dengan prosentase sebesar 28,64%. Sebagian besar masyarakat Desa Pangkahwetan memang menggantungkan kehidupannya di lautan. Rata- rata penghasilan yang diperoleh viii per harinya sebesar Rp 100.000. Beberapa beranggapan bahwa sebagai nelayan merupakan pekerjaan yang paling mudah meskipun berbagai resiko mengintainya, pasalnya mereka tidak menanam tapi memperoleh hasilnya. Aktivitas masyarakat di Desa Pangkahwetan menggambarkan suatu rutinitas kegiatan yang hampir sama setiap harinya, mereka melakukan kegiatan tersebut secara berulang- ulang setiap harinya. Keseluruhan responden pada penelitian ini berstatus telah menikah atau berkeluarga dan berusia produktif yaitu berusia 26- 50 tahun. tingkat pendidikan antara suami dan istri sepadan bahkan dilihat dari tingkat tamatan pendidikannya, perempuanlah yang memiliki kesempatan lebih tinggi dibandingkan dengan laki- laki. Profil kegiatan ini melihat kegiatan pembagian kerja antara perempuan dan laki- laki dalam keluarga. Dalam profil kegiatan ini dibagi menjadi 3 yakni, kegiatan reproduktif, kegiatan produktif serta kegiatan sosial kemasyarakatan. Dalam peranannya perempuan melakukan 3 peranan sekaligus, yaitu peran reproduktif, produktif serta sosial kemasyarakatan. dalam sehari (24) jam, perempuan menghabiskan waktu selama 9.20 jam untuk kegiatan reproduktif, kegiatan produktif selama 7.51 jam dan sosial kemasyarakatan selama 0.70 jam. Pengambilan keputusan yang dilakukan dalam kegiatan reproduktif lebih banyak dilakukan oleh istri tanpa melibatkan suami dan keputusan bersama- sama. Kegiatan reproduktif sudah menjadi tanggung jawab perempuan, sehingga dalam kegiatannya perempuan di beri kewenangan oleh laki- laki dalam pengambilan keputusannya. Sedangkan pada kegiatan produktif, siapa yang memiliki tanggung jawab atas usaha yang didirikan memilki wewenang dalam pengambilan keputusan. Dalam kegiatan sosial kemasyarakatan perempuan dibebaskan dalam memilih kegiatan yang ingin diikuti. Dalam masyarakat pesisir di Desa Pangkahwetan terjadi beberapa ketidakadilan gender yakni, stereotip, beban ganda, dan kekerasan terhadap prempuan. Faktor yang mempengaruhi ketidakadilan gender meliputi sosial dan budaya yang berlaku dalam masyarakat sekitar yang masih mengakar, bahwa perempuan selalu dikaitkan sebagai ibu rumah tangga. Serta keadaan ekonomi, yang berada di garis menengah ke bawah yang membuat perempuan harus bekerja untuk membantu pemenuhan kebutuhan hidup sehari- hari keluarga. Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah perlu adanya sosialisasi tentang pemahaman gender kepada laki- laki dan perempuan, ditingkatkannya sosialisasi atau penyuluhan tentang pengelolaan tambak, serta perlu adanya penelitian lanjutan dengan masalah yang sama namun dengan lokasi yang berbeda untuk dapat melihat peran perempuan masyarakat pesisir