Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha Ternak Broiler Pola Kemitraan Di Cv. Indahnya Maju Bersama (Imb) Kabupaten Pasuruan

Broiler sebagai kontribusi pemasok kebutuhan protein hewani bagi masyarakat Indonesia. Selain itu, laju pertumbuhannya cepat karena mampu dipanen pada umur 5 minggu. Fakta tersebut memunculkan pemkiran bahwa usaha ternak broiler mudah menghasilkan keuntungan. Sesuai dengan data BPS Kabupaten Pasuruan tahun 2014 hingga 2016 yang menunjukkan peningkatan dari 10.695.230 ekor menjadi 11.491.420 ekor. Disisi lain, usaha ternak ayam penuh dengan gejolak dan beresiko. Upaya untuk mengendalikan permasalahan tersebut dapat dengan cara bermitra dan membenahi manajemen pemeliharaan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui struktur biaya, rugi laba dan faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usaha ternak broiler pola kemitraan di CV. Indahnya Maju Bersama (IMB) Kabupaten Pasuruan. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Pasuruan pada bulan Desember–Januari 2018. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (puposive sampling). Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik total sampling yaitu 22 peternak yang tergabung dalam kemitraan CV. IMB. Data yang terkumpul berdasarkan hasil wawancara dan observasi. Analisis data menggunakan rumus-rumus ekonomi, uji asumsi klasik dan x regresi berganda untuk menguji pengaruh variabel independen yaitu umur responden(X1), tingkat pendidikan (X2), lama beternak (X3), jumlah DOC (Day Old Chick) (X4), konsumsi pakan (X5), deplesi (X6) dan bobot panen (X7) terhadap variabel dependen yaitu pendapatan peternak (Y). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerimaan usaha ternak broiler terdiri atas penjualan broiler, kotoran dan karung. Rata–rata biaya produksi, penerimaan dan pendapatan peternak periode Desember 2017 masing-masing sebesar Rp 13.526,/kg; Rp 19.092,-/kg dan Rp 5.566,-/kg. Biaya produksi terbesar adalah pembelian pakan sebesar Rp 9.752,-/kg. Hasil regresi berganda menunjukkan bahwa koefisien regresi berganda untuk variabel umur responden, tingkat pendidikan, lama beternak, jumlah DOC, konsumsi pakan, deplesi dan bobot panen berturut–turut sebesar -0,040; 0,061; 0,142; 0,039; -13,924; –0,170; 23,868. Nilai koefisien regresi untuk konstanta yaitu 11,586. Hal ini dapat diketahui bahwa secara serempak umur responden, tingkat pendidikan, lama beternak, jumlah DOC, konsumsi pakan, deplesi dan bobot panen berpengaruh terhadap pendapatan (P<0,05). Selain itu, secara parsial (Uji t) jumlah DOC dan bobot panen berpengaruh sangat nyata terhadap pendapatan (P