Analisis Kualitas Air Dan Strategi Pengendalian Pencemaran Terhadap Sungai Jangkok Di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat

Sungai merupakan tempat-tempat dan wadah – wadah serta jaringan pengaliran sungai mulai dari mata air sampai muara dengan dibatasi kanan dan kirinya serta sepanjang pengalirannya oleh garis luar pengamatan Peraturan Pemerintah No.35 tahun 1991. Kualitas air sungai dapat diketahui melalui faktor fisik, kimia maupun biologi. Suatu sungai dapat mengalami penurunan kualitas air, jika air tersebut tidak dapat digunakan sesuai dengan status mutu air secara normal. Status mutu air adalah tingkat kondisi mutu air yang menunjukan kondisi cemar atau kondisi baik pada suatu sumber air dalam waktu tertentu dengan membandingkan dengan baku mutu air yang ditetapkan. Sungai Jangkok merupakan salah satu sungai terbesar di Pulau Lombok yang melintasi Kota Mataram, NTB. Sungai Jangkok memiliki panjang 47,1 kilometer yang melewati daerah perkotaan yang terindikasi mengalami pencemaran yang diakibatkan oleh aktivitas pembuangan limbah cair domestik, industri dan pertanian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kuantitatif, dan analisis SWOT yang bertujuan untuk mengetahui kepedulian masyarakat terhadap pencemaran Sungai Jangkok, dengan membagikan kuesioner kepada masyarakat di sekitar Sungai Jangkok. Sedangkan untuk metode indeks pencemaran bertujuan untuk mengetahui tingkat pencemaran, status mutu air, baku mutu air, dan daya tampung beban pencemaran air Sungai Jangkok. Penelitian dilaksanakan di Kampung Sukaraja yang merupakan bagian hilir Sungai Jangkok, Kecamatan Selaparang yang merupakan bagian tengah Sungai Jangkok, dan Kecamatan Cakranegara yang merupakan bagian hulu Sungai Jangkok. Parameter yang diuji adalah fisika (Suhu,TSS), kimia (pH,DO,BOD,COD) dan biologi (Total Coliform)