Keanekaragaman Jamur Entomopatogen Di Lahan Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) Pt. Astra Agro Lestari, Tbk Pada Berbagai Jarak Dari Habitat Alami

Salah satu tantangan dari peningkatan produktivitas kelapa sawit adalah adanya serangan organisme pengganggu tanaman (OPT), khususnya hama. Keberadaan habitat alami atau hutan di sekitar lahan pertanian memiliki peranan yang sangat penting yaitu mendukung keberadaan musuh alami hama, serangga penyerbuk dan serangga berguna lain. Di perkebunan kelapa sawit, keberadaan habitat alami masih belum terlalu diperhitungkan dalam meningkatkan produktivitas sawit. PT. Astra Agro Lestari, Tbk merupakan salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit yang mengembangkan pemanfaatan Agens Hayati dalam upaya pengendalian OPT. Namun belum adanya penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh jarak dari habitat alami pada keberagaman jamur entomopatogen yang tersedia di PT. Astra Agro Lestari, Tbk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jamur entomopatogen dari berbagai variasi jarak dari habitat alami di perkebunan kelapa sawit milik PT. Astra Agro Lestari, Tbk. Penelitian dilaksanakan di perkebunan kelapa sawit milik PT. Astra Agro Lestari Tbk. Kalimantan Tengah, Laboratorium Mikrobiologi PT. Astra Agro Lestari dan Laboratorium Pengendalian Hayati, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Penelitian dimulai pada bulan Januari sampai dengan Oktober 2017. Penelitian ini dilakukan dengan metode umpan serangga dan plot pengamatan ditentukan secara purposive sampling yaitu perkebunan kelapa sawit yang telah menghasilkan dan memiliki umur ± 10 tahun. Perlakuan yang diberikan dengan membandingkan pengaruh lokasi lahan perkebunan kelapa sawit sehingga terbentuk 3 plot pengamatan berdasarkan jarak yaitu, dekat (< 200 m), sedang (sekitar 2 km) dan jauh (sekitar 5 km) dari habitat alami. Pengambilan sampel dilakukan pada empat lokasi habitat alami yang berbeda. Hasil isolasi umpan serangga kemudian dimurnikan dan dilakukan pengamatan secara makroskopis dan mikroskopis yang selanjutnya diidentifikasi berdasarkan panduan identifikasi jamur Barnett dan Hunter (1998) dan Watanabe (2002). Hasil yang diperoleh disajikan berupa data deskriptif, perhitungan keanekaragaman Shannon dan analisis ragam (ANOVA). Dari hasil isolasi umpan serangga yang dilakukan pada tanah dari lahan perkebunan kelapa sawit PT. Astra agro Lestari didapat 13 isolat jamur entomopatogen. Dari hasil identifikasi jenis jamur yang didapat diantaranya Aspergillus sp., Fusarium sp., Gliocladium sp., Penicillium sp., Trichocladium sp., Trichoderma sp., dan isolat tidak teridentifikasi. Indeks keanekaragaman jamur entomopatogen yang ditemukan di lahan kelapa sawit PT. Astra Agro lestari di jarak dekat dan sedang memiliki tingkat keanekaragaman sedang sedangkan pada lahan yang jaraknya jauh dari habitat alami memiliki keberagaman yang rendah. Dari hasil uji virulensi jamur entomopatogen ke serangga uji T.molitor tidak ada satupun jamur yang berhasil menginfeksi serangga uji