Inovasi Digital Marketplace Banyuwangi Mall Sebagai Upaya Pemberdayaan Pelaku Usaha Mikro di Kabupaten Banyuwangi

Judul penelitian ini Inovasi Digital Marketplace Banyuwangi Mall sebagai upaya pemberdayaan pelaku usaha mikro di Kabupaten Banyuwangi. Berangkat dari adanya permasalahan yang dialami pelaku usaha mikro terkait pemasaran hasil produknya. Ditambah lagi dengan kualitas produk yang dihasilkan oleh pengusaha mikro yang kurang maksimal. Maka pemerintah Kabupaten Banyuwangi bekerjasama dengan BNI membuat suatu trobosan berupa Inovasi Digital Marketplace Banyuwangi Mall. Kajian ini menganalisis proses inovasi Banyuwangi Mall menggunakan teori proses inovasi Everett M.Rogers. Serta menganalisis faktor pendukung dan penghambat inovasi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Proses pengambilan data dengan metode wawancara, observasi, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat enam tahap dalam proses inovasi Banyuwangi Mall. Pertama, proses mengenali masalah atau kebutuhan, dilakukan pemerintah melalui pendampingan terhadap pelaku Usaha Mikro. Kedua, riset dasar dan aplikatif, Pemerintah mencari solusi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Ketiga, pengembangan, pada proses ini pemerintah berdiskusi dengan BNI yang kemudian memunculkan ide untuk membuat sebuah Marketplace guna menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Keempat, komersialisasi. Kelima, proses difusi dan adopsi. Inovasi telah hadir pada masyarakat, dan digunakan oleh pelaku usaha mikro.Keenam konsekuensi. Hadirnya inovasi ini dapat dikatakan telah menjawab permasalahan di awal kemunculannya. Meskipun masih ada beberapa kekurangan didalamnya. Sedangkan faktor pendukung inovasi ini adalah jaringan internet yang ada di Kabupaten Banyuwangi serta sumber daya di Dinas Koperasi yang ahli dibidang IT. Faktor penghambatnya adalah pelaku Usaha Mikro itu sendiri, dimana masih banyak pelaku usaha mikro yang belum melek teknologi