Pengaruh Frekuensi Pemberian Jus Sargassum Sp. Yang Berbeda Terhadap Penurunan Glukosa Darah Dan Ekspresi Il-6 Pada Organ Mata Dan Otak Tikus Penyandang Diabetes Melitus Tipe 2

Sargassum sp. adalah salah satu jenis alga yang masuk ke dalam kelas ganggang coklat atau Phaeophyceae. Sargassum sp. mengandung berbagai bioaktif salah satunya antioksidan yang salah satunya adalah florotanin. Dalam Sargassum sp. florotanin terdapat pada senyawa polifenol. Polifenol pada rumput laut cokelat mampu menurunkan glukosa darah dan menurunkan kadar IL-6 yang merupakan sitokin dalam tubuh. Kandungan polifenol yang cukup besar pada Sargassum sp. dapat dimanfaatkan sebagai bahan sediaan nutraseutikal untuk mengobati penyakit diabetes melitus tipe 2. Polifenol sebagai kandungan yang terdapat dalam Sargassum sp. dapat diperoleh dengan cara di ekstraksi menggunakan metode jus. Slow juicer mampu menghancurkan dinding sel, sehingga meningkatkan kandungan senyawa bioaktif pada saat proses ekstraksi. Diabetes melitus tipe 2 dapat dianggap sebagai non insulin dependent diabetes melitus karena insulin tetap dihasilkan oleh β-pankreas. Meningkatnya kadar glukosa darah akibat resistensi insulin menyebabkan kdar IL-6 yang merupakan radikal bebas dalam tubuh meningkat. Afinitas polifenol yang lemah mengakibatkan polifenol tidak mampu mempertahankan interaksi agonis dengan reseptor, frekuensi pemberian jus Sargassum sp. perlu ditingkatkan untuk memberikan pengaruh terhadap tikus coba. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan frekuensi pemberian jus Sargassum sp. terhadap penurunan kadar glukosa darah dan ekspresi IL-6 pada mata dan otak tikus penyandang DM tipe 2 dan mengetahui frekuensi pemberian jus Sargassum sp. yang efektif terhadap penurunan kadar glukosa darah dan ekspresi IL-6 pada mata dan otak tikus penyandang DM tipe 2. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode eksperimen bertujuan untuk mengetahui berat badan, polifagia, polidipsia, poliuria, kadar glukosa darah, insulin, OGTT, dan ekspresi IL-6 pada mata dan otak tikus DM 2. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan titik optimal florotanin, serta fitokimia jus Sargassum sp. Sedangkan penelitian utama dilakukan untuk mengetahui pengaruh frekuensi pemberian Sargassum sp. terhadap berat badan, polifagia, polidipsia, poliuria, kadar glukosa darah, OGTT, insulin, dan ekspresi IL-6. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 7 perlakuan dan 5 ulangan. Analisis yang digunakan adalah Analysis of Variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan. Dari hasil uji fitokimia pada Sargassum sp. didapatkan kandungan senyawa polifenol dan tanin lebih tinggi pada kondisi jus dibandingkan saat masih segar. Sedangkan pada kandungan senyawa flavonoid, alkaloid dan saponin menunjukkan vi intensitas yang sama pada kondisi jus maupun saat masih segar. Namun pada kandungan senyawa steroid saat masih segar lebih tinnggi dibandingkan pada kondisi jus. Parameter yang sudah mencapai standar adalah kadar glukosa dan kadar insulin. Parameter yang belum mencapai standar adalah berat badan, polifagia, polidipsia, poliuria, ekspresi IL-6, pada organ otak dan ekstraksi IL-6 pada organ mata. Frekuensi pemberian jus Sargassum sp. mampu menurunkan kadar glukosa darah serta menurunkan ekspresi IL-6 pada mata dan otak tikus diabetes mellitus tipe 2. Frekuensi pemberian jus Sargassum sp. Sebanyak 3 kali sehari terhadap tikus diabetes mellitus tipe 2 menunjukkan efek penurunan glukosa darah dan penurunan ekspresi IL-6 yang paling efektif. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk frekuensi pemberian dengan dosis yang lebih optimal agar memberikan efektivitas pada jus Sargassum sp. untuk penyembuhan diabetes melitus tipe 2 dan melakukan pengukuran total polifenol Sargassum sp. dengan menggunakan metode yang tepat