Analisis Kesalahan Konjugasi Bahasa Prancis Pada Siswa Kelas XII Bahasa SMAN 1 Sumberpucung Tahun Ajaran 2017/2018

Salah satu tuntutan dalam globalisasi adalah kemampuan berbahasa asing seperti contohnya bahasa Prancis dengan sistem konjugasi verbanya. Namun konjugasi tersebut sulit untuk dipelajari bagi pembelajar pemula, seperti siswa kelas XII Bahasa tahun ajaran 2017/2018 di SMAN 1 Sumberpucung. Kesulitan tersebut menimbulkan kesalahan sehingga diperlukan penelitian mengenai analisis kesalahan untuk mendeskripsikan (1) jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam konjugasi, dan (2) faktor yang menyebabkan kesalahan. Hal tersebut juga dikarenakan belum adanya penelitian sejenis mengenai analisis kesalahan dalam konjugasi bahasa Prancis pada siswa SMA di wilayah Malang. Penelitian ini bertujuan agar siswa kelas XII Bahasa SMAN 1 Sumberpucung tahun ajaran 2017/2018 dan pembelajar bahasa Prancis pada umumnya bisa memiliki kemampuan berbahasa Prancis yang mumpuni untuk bersaing di era globalisasi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Data diperoleh melalui tes soal Morfosintaksis konjugasi dan wawancara. Selanjutnya data hasil tes dianalisis menggunakan metodologi analisis kesalahan berbahasa (Tarigan, 1988) sedangkan data hasil wawancara menggunakan analisis data model Miles dan Huberman (1984). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis-jenis kesalahan dalam konjugasi yang dilakukan siswa adalah kesalahan morfologi yang meliputi kesalahan bentuk kata, penghilangan, afiks, pengecualian, kategori waktu, jumlah subjek, dan aspek. Berkaitan dengan penggunaan konjugasi dalam kalimat sebagai kajian pendukung, siswa melakukan kesalahan sintaksis yakni kesalahan urutan verba dalam kalimat, struktur / pola kalimat, dan frasa verbal (dalam passé composé). Selanjutnya, faktor-faktor yang menyebabkan kesalahan tersebut meliputi diri siswa dan contoh bahasa yang digunakan sebagai bahan (pendapat populer dari Norrish), interferensi, bahasa ibu, strategi belajar siswa dan teknik mengajar dari pengajar (pendapat populer dari Jain), serta lingkungan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa seluruh responden yang berjumlah 29 siswa kurang menguasai konjugasi terutama pada proses pembentukannya. Faktor yang paling mempengaruhi adalah kurangnya pemahaman siswa terhadap konjugasi yang disebabkan rendahnya minat belajar. Selain itu, dalam penelitian ini juga terdapat saran bagi pembelajar dan pengajar untuk meningkatkan semangat belajar dan mengajar bahasa Prancis agar kesalahan yang dibuat bisa diminimalisir bahkan dihilangkan. Sedangkan saran bagi penelitian-penelitian berikutnya yaitu agar memperbanyak dan mengembangkan penelitian mengenai analisis kesalahan dalam bahasa Prancis