Pengaruh Frekuensi Pemberian Jus Sargassum Sp. Yang Berbeda Terhadap Penurunan Glukosa Darah Dan Ekspresi Rage Pada Hati Dan Ginjal Tikus Diabetes Melitus Tipe 2

Sargassum sp. adalah salah satu jenis alga cokelat Sargassum sp. mengandung berbagai bioaktif yang salah satunya adalah polifenol (florotanin). Kandungan polifenol pada Sargassum sp. dapat dimanfaatkan sebagai bahan nutraseutikal untuk mengobati diabetes melitus tipe 2. Polifenol sebagai kandungan yang terdapat dalam Sargassum sp. dapat diperoleh dengan cara di ekstraksi menggunakan metode jus. Slow juicer mampu menghancurkan dinding sel, sehingga meningkatkan kandungan senyawa bioaktif pada saat proses ekstraksi. Pada Diabetes Melitus (DM) Tipe 2 tidak cukup menghasilkan insulin sehingga mengakibatkan gula darah berlebih sehingga menyebabkan resistensi insulin. DM dicirikan oleh naiknya kadar glukosa darah, penurunan berat badan, polifagia (banyak makan), polidipsia (banyak minum), dan poliuria (banyak kencing). Meningkatnya kadar glukosa darah menyebabkan peningkatan radikal bebas yang akibatnya akan terjadi pembentukan Advanced Glycation end Product (AGE). Polifenol memiliki afinitas yang rendah maka dari itu frekuensi pemberian jus Sargassum sp. perlu ditingkatkan untuk memberikan pengaruh terhadap tikus coba. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan frekuensi pemberian jus Sargassum sp. terhadap afinitas polifenol dalam menurunkan kadar glukosa darah dan ekspresi Reseptor Glycation end Product (RAGE) pada hati dan ginjal tikus penyandang DM tipe 2 dan mengetahui frekuensi pemberian jus Sargassum sp. yang efektif terhadap penurunan kadar glukosa darah dan ekspresi RAGE pada hati dan ginjal tikus penyandang DM tipe 2. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan titik optimal florotanin, serta fitokimia jus Sargassum sp. Sedangkan penelitian utama dilakukan untuk mengetahui pengaruh frekuensi pemberian Sargassum sp. terhadap berat badan, polifagia, polidipsia, poliuria, kadar glukosa darah, OGTT, insulin, dan ekspresi RAGE. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 7 perlakuan dan 5 ulangan. Analisis yang digunakan adalah Analysis of Variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan. Dari hasil uji fitokimia pada Sargassum sp. didapatkan kandungan senyawa polifenol dan tanin lebih tinggi pada kondisi jus dibandingkan saat masih segar. Sedangkan pada kandungan senyawa flavonoid, alkaloid dan saponin menunjukkan intensitas yang sama pada kondisi jus maupun saat masih segar. Namun pada kandungan senyawa steroid saat masih segar lebih tinnggi dibandingkan pada kondisi jus. Parameter yang sudah mencapai standar adalah kadar glukosa darah, kadar insulin dan ekspresi RAGE hati dan Ginjal. Sedangkan parameter yang belum mencapai standar adalah berat badan, polifagia, polidipsia, dan poliuria. Frekuensi pemberian jus Sargassum sp. sebanyak 3 kali sehari terhadap tikus diabetes mellitus tipe 2 menunjukkan efek penurunan glukosa darah dan penurunan ekspresi RAGE yang paling efektif