Identifikasi Keintiman dan Pemaknaan Kenikmatan Oleh Kelompok Lesbian Kota Malang

Lesbian merupakan salah satu bentuk orientasi seksual yang dianggap menyimpang pada masyarakat kita. Keberadaan lesbian sendiri kini tak hanya dapat dijumpai di kota besar saja namun juga merambah ke kota menengah seperti Kota Malang. Pada hubungan lesbian tidak berbeda dengan hubungan heteroseksual karena hubungan keduanya didasari oleh rasa suka. Salah satu point penting dalam hubungan cinta adalah keintiman. Keintiman yang muncul dalam sebuah hubungan juga mendorong terjadinya komitmen berupa pilihan politis bersama pasangan serta kenikmatan yang dimaknai berbeda oleh setiap individu. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemaknaan kenikmatan oleh kelompok lesbian dan dorongan keintiman terhadap munculnya pilihan politis. Konsep yang digunakan adalah keintiman dan teori dari Judith Butler performivitas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi. Pengambilan data dilakukan kepada enam subjek pasangan lesbian dengan menggunakan teknik pemilihan informan purposive, menggunakan teknik pengumpulan data wawancara mendalam. Adapun hasil dalam penelitian ini adalah proses individu menjadi seorang lesbian dilatar belakangi oleh faktor, baik berupa faktor internal maupun eksternal. Adapun 3 faktor utama yang menjadi dasar mengapa individu menjadi lesbian adalah trauma, pergaulan dan keluarga. Keintiman yang terwujud dalam hubungan memunculkan adanya kenikmatan yang dirasakan oleh individu lesbian baik secara fisik dan non fisik. Keintiman juga melahirkan komitmen yang mana komitmen ini berupa pilihan politis yang menjadi tujuan mempererat hubungan di masa depan dan juga menjadi dasar saat menjawab mengenai benturan isu heteronormatif yang ada di masyarakat